KETIK, SURABAYA – Paus Leo XIV menyerukan gencatan senjata segera dan pembukaan koridor kemanusiaan di Sudan.
Ia juga mengajak komunitas internasional untuk bertindak serta berdoa bagi para korban konflik tersebut.
Seruan itu disampaikan dalam pidato Angelus pada Minggu, 2 November 2025.
Dilansir dari Vatikan News, selain menyoroti situasi di Sudan, Paus juga menyerukan perdamaian dan dialog di Tanzania, menyusul bentrokan pascapemilu yang telah menewaskan ratusan orang.
“Dengan penuh duka, saya mengikuti berita tragis yang datang dari Sudan, khususnya dari kota El Fasher di wilayah Darfur Utara yang dilanda bencana,” ujar Paus Leo.
Ia mengecam kekerasan tanpa pandang bulu terhadap perempuan dan anak-anak, serangan terhadap warga sipil tak bersenjata, serta hambatan serius terhadap aksi kemanusiaan.
Menurutnya, hal ini telah menimbulkan penderitaan yang tidak dapat diterima bagi penduduk yang sudah kelelahan akibat konflik berkepanjangan.
Keprihatinan Paus Leo muncul setelah laporan mengenai serangan brutal dan pengepungan kota El Fasher oleh kelompok milisi di Darfur Utara.
Kota tersebut dilaporkan menjadi lokasi kekejaman berat terhadap warga sipil.
Dalam seruannya, Paus mengajak umat beriman untuk berdoa bagi para korban dan mendesak pihak-pihak yang bertikai agar segera menghentikan permusuhan.
“Marilah kita berdoa agar Tuhan menerima mereka yang meninggal, menguatkan mereka yang menderita, dan menyentuh hati mereka yang bertanggung jawab,” ujarnya.
Ia menutup pidatonya dengan memperbarui permohonan mendesak untuk gencatan senjata dan pembukaan akses kemanusiaan di Sudan, serta mengajak umat untuk mengenang “mereka yang telah tiada”.
