KETIK, CILACAP – Operasi pencarian korban tanah longsor di Desa Cibeunying, Kecamatan Majenang, Kabupaten Cilacap yang berlangsung selama 10 hari resmi dihentikan pada Sabtu, 22 November 2025. Keputusan ini diambil setelah proses musyawarah antara Pemda Cilacap, unsur terkait, dan keluarga dua korban yang belum ditemukan.
Pada akhirnya keluarga menyatakan keikhlasannya terhadap korban yang belum ditemukan.
Sebagai bentuk penghormatan, dilakukan Sholat Ghaib, doa bersama, dan tabur bunga sebelum operasi resmi ditutup oleh Bupati Cilacap.
Berakhirnya operasi SAR bukan berarti tugas kemanusiaan ikut selesai. Polri melalui Polresta Cilacap kini beralih ke fase pemulihan untuk memastikan warga terdampak tetap mendapat perhatian, pendampingan, dan perlindungan. Langkah ini sejalan dengan perpanjangan Status Darurat Bencana hingga 27 November 2025.
Kapolresta Cilacap, Kombes Pol Budi Adhy Buono, menegaskan bahwa jajaran kepolisian akan terus hadir sebagai garda terdepan dalam membantu warga.
“Meski operasi SAR dihentikan, Polri akan terus aktif dalam fase pemulihan, dengan fokus untuk memberikan bantuan langsung kepada masyarakat di lokasi terdampak dan pengungsian,” ungkapnya, Senin, 24 November 2025.
Adapun pelayanan yang diberikan Polresta Cilacap dalam Fase Pemulihan Bencana di antaranya menggelar pemeriksaan kesehatan gratis bagi keluarga korban dan seluruh warga terdampak.
Di mana petugas medis mendatangi lokasi pengungsian untuk memeriksa kondisi fisik warga, mengantisipasi munculnya penyakit akibat cuaca dan penurunan daya tahan tubuh selama masa darurat.
Dampak psikologis pascabencana juga menjadi perhatian serius Polresta Cilacap. Pihaknya tetap menerjunkan tim konselor untuk memberikan pelayanan trauma healing secara berkelanjutan di titik-titik pengungsian. Pendampingan diberikan kepada keluarga korban, anak-anak, serta kelompok rentan, guna membantu mereka pulih secara mental dan emosional setelah peristiwa yang mengguncang tersebut.
Untuk menjaga situasi tetap kondusif, Polresta Cilacap juga meningkatkan patroli serta kegiatan pembinaan dan penyuluhan (Binluh) di sekitar wilayah yang terdampak bencana.
Sementara itu, sasaran pengamanan mencakup pemukiman warga yang untuk sementara ditinggalkan maupun area pengungsian, guna mencegah potensi gangguan Kamtibmas dan memastikan masyarakat merasa aman.
Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, mengapresiasi langkah Polresta Cilacap dalam melanjutkan tugas kemanusiaan tersebut. Ia menegaskan, penanganan bencana tidak berhenti pada tahap pencarian korban saja.
“Pemulihan sosial, kesehatan, dan keamanan warga Majenang menjadi prioritas selanjutnya bagi jajaran kepolisian. Meskipun operasi SAR telah ditutup, Polri tetap berkomitmen membantu masyarakat sampai kondisi benar-benar pulih. Upaya Polresta Cilacap ini menunjukkan bahwa kehadiran Polri bukan hanya saat bencana terjadi, tetapi juga dalam proses bangkit kembali bersama warga,” pungkasnya. (*)
