Nagekeo Berduka: 3 Korban Hilang, Pencarian Terhambat! Update Banjir Bandang NTT

16 September 2025 19:01 16 Sep 2025 19:01

Thumbnail Nagekeo Berduka: 3 Korban Hilang, Pencarian Terhambat! Update Banjir Bandang NTT
Kondisi banjir bandang di Kabupaten Nagekeo, Provinsi NTT, Senin, 8 September 2025. (Foto : BPBD Kabupaten Nagekeo)

KETIK, SURABAYA – Proses evakuasi dan pencarian terhadap korban hilang akibat banjir bandang di Kabupaten Nagekeo, Provinsi Nusa Tenggara Timur menemui sejumlah kendala, mulai dari luasnya area terdampak hingga banyaknya material menutup akses.

“Material yang terbawa arus berupa batu berukuran besar dan tumpukan puing-puing kayu menyulitkan upaya penyisiran. Namun, berkat dukungan alat berat berupa eksavator, sebagian besar material kayu berhasil dibersihkan,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalamsiaran pers diterima di Surabaya, Selasa, 16 September 2025.

Banjir bandang terjadi pada 7 September 2025 yang melanda 4 kecamatan, 31 desa, dan 2 kelurahan, dengan kondisi terparah terjadi di Kecamatan Mauponggo.

Peristiwa ini telah menelan korban jiwa sebanyak 6 orang meninggal dunia, 3 orang masih hilang, dan 2 orang luka-luka.

Meski operasi pencarian rencananya dihentikan sore ini, namun tim SAR tetap bersiaga untuk kemungkinan temuan korban baru. Hingga saat ini, sebanyak 3 jiwa masih dinyatakan hilang.

Peristiwa ini mengakibatkan 34.812 jiwa terdampak dan sedikitnya 73 KK harus mengungsi ke rumah kerabat.

Kerugian material meliputi 33 unit rumah rusak berat, fasilitas pendidikan, kesehatan, jaringan air bersih, hingga 18 daerah irigasi, serta kerusakan lahan pertanian, perkebunan, dan infrastruktur jalan serta jembatan.

Hujan deras yang mengguyur wilayah dataran tinggi memicu aliran deras dari hulu menuju pesisir, merusak pemukiman warga, sarana umum, serta lahan pertanian.

Bencana ini menimbulkan korban jiwa, ribuan warga terdampak, serta kerusakan luas pada pemukiman dan infrastruktur.

Upaya tanggap darurat terus dilakukan oleh BPBD Kabupaten Nagekeo bersama unsur terkait. Upaya penanganan meliputi pendirian dapur umum, penyaluran bantuan logistik, pembangunan jembatan darurat, hingga kaji cepat kerusakan infrastruktur.

Pemerintah Provinsi NTT dan BNPB juga menyalurkan bantuan berupa tenda, selimut, matras, peralatan kebersihan, makanan siap saji, hingga dukungan peralatan evakuasi. Total unsur yang terlibat dalam penanganan mencapai 219 personel dari berbagai instansi dan relawan.

Sebagai langkah respons, Pemerintah Kabupaten Nagekeo menetapkan status tanggap darurat bencana cuaca ekstrem sejak 9 hingga 30 September 2025.

Dalam masa ini, kebutuhan mendesak mencakup pangan, air bersih, obat-obatan, tenda darurat, serta tambahan alat berat untuk mempercepat proses pemulihan dan membuka akses ke wilayah terdampak.

BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana susulan mengingat kondisi cuaca ekstrem masih berpeluang terjadi di sejumlah wilayah.

Masyarakat diminta segera melaporkan bila terjadi peningkatan debit air atau tanda-tanda bencana lain, serta mengikuti arahan pemerintah daerah dan aparat terkait dalam upaya mitigasi maupun evakuasi. (*)

Tombol Google News

Tags:

banjir bandang banjir ntt banjir nagekeo