Misteri Perjalanan Hidup Azizun Kurnia Illahi: Urung Jadi Polwan Kini Jadi Dosen Komunikasi FISIP UB

19 November 2025 12:33 19 Nov 2025 12:33

Thumbnail Misteri Perjalanan Hidup Azizun Kurnia Illahi: Urung Jadi Polwan Kini Jadi Dosen Komunikasi FISIP UB
Kepala Departemen Ilmu Komunikasi FISIP UB, Azizun Kurnia Illahi S.I.Kom, M.A. kala menerima Ketik.com di kantornya, Rabu, 19 November 2025. (Foto: Dendy Ganda Kusumah/Ketik.com)

KETIK, MALANG – Hidup adalah misteri. Bagi Azizun Kurnia Illahi S.I.Kom, M.A. ungkapan ini bukan sekadar judul lagu grup musik Dewa 19, tapi juga merupakan gambaran perjalanan hidupnya.

Bagi Kepala Departemen Ilmu Komunikasi, Fakuktas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Brawijaya tersebut, menjadi seorang pendidik tak pernah terlintas dalam bayangannya.

"Mulanya saya ingin menjadi polisi wanita. Nggak tahu gimana, kelihatannya keren saja kan jadi seorang polisi wanita," kata Azizun, ketika berbincang dengan Ketik.com di ruangannya, Rabu, 19 November 2025.

Namun, takdir berkata lain. Ia gagal lolos dalam pemberkasan awal.

"Kan saya berkaca mata. Ini yang mengganjal saya lolos," kenangnya.

Gagal berseragam polisi tak membuat Azizun patah arang. Alumnus MAN 1 Kota Malang tersebut banting setir dan mendaftar di Program Ilmu Komunikasi FISIP UB. 

Kebetulan, semasa SMA, Azizun kerap mengikuti kegiatan dan perlombaan yang berhubungan dengan literasi. Dalam sejumlah lomba, prestasinya pun moncer. Inilah yang menjadi tiketnya masuk ke FISIP UB.

"Alhamdulillah, saya keterima dan kuliah di FISIP UB," kata perempuan kelahiran 16 April 1987 tersebut.

Sembari kuliah, Azizun sempat bekerja di salah satu hotel di Kota Malang. Di sana, dia menjabat sebagai marketing communication.

Namun, pekerjaan ini hanya dijalaninya selama beberapa bulan saja. Lamarannya menjadi tenaga pengajar di almamaternya diterima. Jadilah ia asisten dosen di Ilmu Komunikasi.

"Tak berapa lama, saya ditugaskan sekolah lagi. Jadilah saya mengambil S-2 di Universitas Gajah Mada Yogyakarta," kata Azizun.

"Sekembalinya saya, pada 2013, saya pun diangkat sebagai dosen di sini," imbuhnya.

Kendati gagal meraih impiannya sebagai anggota kepolisian, Azizun sama sekali tak menyesal. Ia mengaku bersyukur perjalanan hidup membawanya menjadi seorang pendidik.

"Ketika saya bisa memberikan ilmu yang bisa berguna bagi mahasiswa, ada perasaan bahagia. Sungguh senang juga ketika masih ada mahasiswa yang ingat saya meski mereka sudah lulus," tuturnya.

Azizun memang dikenal dekat dengan mahasiswanya. Ia tak mau menjaga jarak dengan para mahasiswa, yang kerap dianggapnya sebagai adik sendiri.

"Saya sering heran dan tertawa dengan kelakuan-kelakuan ajaib mereka. Bagi saya, mereka adalah adik-adik yang harus kita bimbing," pungkas ibu dua anak ini.

Tombol Google News

Tags:

Fisip UB Departemen Ilmu Komunikasi Azizun Kurnia Illahi