Meutya Hafid: Transformasi Digital Wajib Ciptakan Kesempatan Adil

30 Oktober 2025 20:26 30 Okt 2025 20:26

Thumbnail Meutya Hafid: Transformasi Digital Wajib Ciptakan Kesempatan Adil
Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid berbicara di Forum Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) x Indonesia Fintech Summit and Expo (IFSE) 2025 di Jakarta Convention Center, Jakarta Pusat, Kamis, 30 Oktober 2025. (Foto: Humas Kementerian Komdigi)

KETIK, JAKARTA – Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, menegaskan bahwa transformasi digital sejati sekadar teknologi baru, tetapi tentang manusia dan penciptaan kesempatan yang lebih adil bagi semua.

Penegasan tersebut disampaikan Meutya pada Forum Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) x Indonesia Fintech Summit and Expo (IFSE) 2025 di Jakarta Convention Center, Jakarta Pusat, Kamis, 30 Oktober 2025.

"Transformasi digital bukan urusan teknologi saja, tapi tentang manusianya, tentang kesempatan yang lebih adil bagi semua dari kota hingga pelosok,” ujar Meutya.

Dalam arah kebijakan digital nasional, Meutya menyoroti tiga strategi utama yang kini dijalankan pemerintah. Membangun ekosistem digital yang inklusif, mempercepat inovasi dan efisiensi, serta mencetak talenta digital unggul.

Meutya Hafid menekankan, pembangunan digital tidak hanya berfokus pada infrastruktur fisik seperti BTS dan satelit, tetapi juga pembangunan talenta manusia.

"Manusia juga menjadi bagian dari infrastruktur digital yang penting untuk disiapkan," ungkapnya.

Meutya memberikan contoh di Indonesia Timur. 

“Di Indonesia Timur, misalnya Papua, sudah ada 1.631 titik layanan publik. Jadi kalau yang sering bertugas di Papua, koneksinya jauh lebih baik dari sebelumnya, tentu juga terus membangun di wilayah 3T lainnya,” jelasnya.

Dengan dukungan konektivitas dan kolaborasi strategis, Indonesia kini menjadi pasar digital terbesar di ASEAN dengan 229,4 juta pengguna internet atau 80,6 persen dari populasi.

Konektivitas yang semakin luas juga telah mendorong pertumbuhan ekonomi digital yang pesat. 

"Gerobak-gerobak kecil sekarang sudah menggunakan QRIS. Jadi kami ikut berbangga dan senang, karena ekosistem digital sangat berpengaruh terhadap ekonomi masyarakat," tuturnya.

Meutya Hafid menyimpulkan bahwa sinergi dan inovasi menjadi dua kata kunci utama untuk mengakselerasi transformasi ekonomi dan keuangan digital.

"Kemajuan hanya dapat dicapai jika pemerintah, regulator, industri, akademisi, dan pelaku inovasi melangkah bersama," tegasnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

Meutya Hafid teknologi Kementerian Komunikasi dan Digital Komdigi