KETIK, SURABAYA – Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, meninjau langsung Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Wonocolo, Surabaya, Kamis, 21 Agustus 2025. Peninjauan ini merupakan bagian dari implementasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang sedang digalakkan oleh pemerintah.
Dalam kesempatan itu, Menko Zulkifli Hasan menegaskan bahwa sistem penjaminan mutu makanan bagi siswa penerima program dijalankan secara ketat dan terintegrasi. Menurutnya, percepatan distribusi MBG kini sudah terlihat jelas.
“Secara nasional Agustus ini terjadi percepatan. Bulan lalu baru sekitar 7 juta, bulan ini sudah mencapai 20 juta. Target kita sampai akhir Desember bisa tembus 80 juta karena petugasnya hampir selesai dilatih,” ujar Zulhas sapaan akrabnya.
Zulhas memastikan makanan yang didistribusikan kepada siswa telah melewati pengawasan berlapis.
“Penjaminan mutu makanan ini melibatkan ahli gizi, BPOM, hingga pemerintah daerah. Semua diawasi dengan ketat, mulai dari bahan baku, cara mencuci, hingga penyajian,” tegasnya.
Ia juga menyinggung soal pengalaman pribadinya di masa kecil ketika menerima bantuan susu.
“Dulu waktu saya kecil, kalau minum susu malah mencret, karena memang tubuh saya tidak terbiasa. Jadi bukan salah masakannya, tapi memang ada anak-anak yang alergi. Nah sekarang itu sudah diantisipasi, anak-anak yang punya alergi didata di setiap sekolah,” jelasnya.
Lebih lanjut, Zulhas menegaskan bahwa program MBG bukan hanya soal memberi makanan, tetapi juga memastikan kualitas gizi sesuai kebutuhan anak.
“Kalau dulu orang tua kasih air tajin sebagai pengganti, sekarang pemerintah memastikan anak-anak dapat makanan sehat, bergizi, dan aman. Itu yang kita jaga bersama,” katanya.
Zulhas optimistis program ini akan berjalan sesuai target dan berdampak langsung terhadap peningkatan kualitas gizi generasi muda Indonesia.
“Ini langkah besar untuk mencetak anak-anak yang lebih sehat, cerdas, dan kuat. Kita pastikan pengawasannya tidak main-main,” pungkasnya. (*)