KETIK, PROBOLINGGO – Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid, KH. Moh. Zuhri Zaini, resmi menyerahkan Panduan Istighosah kepada para pengurus P4NJ Pusat dan Daerah dalam acara yang digelar pada Sabtu, 22 November 2025, di Aula Mini Pesantren.
Penyusunan panduan tersebut dilakukan sebagai respons atas meningkatnya musibah dan kegelisahan sosial yang dirasakan umat Islam dalam beberapa waktu terakhir.
Ketua P4NJ Pusat, KH. Junaidi Mu’thi, dalam sambutannya menyampaikan bahwa penyusunan panduan ini merupakan amanah langsung dari Pengasuh Pesantren. Ia menjelaskan bahwa umat Islam tengah menghadapi berbagai cobaan dan bencana, sehingga diperlukan peningkatan permohonan istighosah dan kepedulian terhadap kondisi sosial.
Menurutnya, buku panduan tersebut memuat empat pokok utama, yakni Hizb Nashr, Qasidah Tawassul, Istighosah, serta Doa Istighosah. Susunan ini, kata Junaidi, diselaraskan dengan tradisi yang diwariskan KH. Zaini Mun’im. Ia berharap para ketua P4NJ Daerah dapat meneruskan panduan itu kepada jamaah di wilayah masing-masing agar pelaksanaan istighosah tetap sesuai tuntunan pesantren.
Dalam tausiyahnya, KH. Moh. Zuhri Zaini menegaskan bahwa maraknya musibah fisik maupun sosial menuntut respons yang bijak dan penguatan tradisi sosial-spiritual. Ia menyinggung sejumlah peristiwa yang belakangan menjadi perhatian publik—mulai dari insiden bangunan roboh hingga serangan terhadap beberapa kiai—sebagai contoh pentingnya kehati-hatian dalam kehidupan bermasyarakat di era media sosial.
Kiai Zuhri juga menyebut adanya kemungkinan skenario tertentu di balik berbagai kegaduhan tersebut, baik dari dalam maupun luar negeri. Meski demikian, ia menekankan bahwa umat Islam harus menyikapinya dengan lurus dan tidak menjadikan istighosah sebagai kegiatan seremonial atau bermuatan politik.
Beliau menjelaskan bahwa panduan yang disusun berisi rangkaian tawassul, Hizb Nasr, qasidah karya KH. Zaini Mun’im tahun 1970-an, serta doa-doa penutup istighosah yang mencakup persoalan dunia dan akhirat. Penguatan silaturahmi juga menjadi pesan utama dalam tausiyah tersebut. Kiai Zuhri mengingatkan pentingnya membangun kebersamaan melalui sikap saling menghargai dan saling memahami, baik dalam keluarga, internal P4NJ, maupun masyarakat luas.
Mengakhiri tausiyah, Pengasuh menegaskan bahwa tujuan baik harus dicapai dengan cara yang benar dan penuh kebijaksanaan. Setelah rangkaian acara selesai, Panduan Istighosah diserahkan secara resmi kepada ketua-ketua P4NJ Daerah sebagai pedoman pelaksanaan ritual doa bersama di tingkat daerah. (*)
