KETIK, SURABAYA – Pemerintah terus menguatkan layanan pendidikan anak usia dini melalui program revitalisasi satuan pendidikan.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti meresmikan hasil revitalisasi tahun 2025 pada 10 satuan pendidikan di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.
Salah satu sekolah yang diresmikan dalam kunjungan kerja tersebut adalah TK Muslimat NU Roudlotut Tholibin.
Abdul Mu’ti menjelaskan bahwa revitalisasi satuan pendidikan merupakan salah satu program prioritas Presiden Prabowo Subianto sebagai upaya meningkatkan mutu pendidikan nasional sejak usia dini guna menyiapkan generasi Indonesia yang unggul dan berdaya saing.
“Tahun ini secara nasional pemerintah mengalokasikan anggaran revitalisasi, baik untuk renovasi maupun pendirian sekolah baru, sebesar Rp16,9 triliun untuk 16.175 satuan pendidikan. Alhamdulillah, progresnya telah mencapai 99 persen dan sebagian besar sudah selesai 100 persen. Tinggal menunggu peresmian, termasuk yang kita resmikan hari ini,” ujar Mendikdasmen.
Selain peningkatan sarana fisik, Mendikdasmen turut menekankan pentingnya digitalisasi pembelajaran melalui penyediaan Interactive Flat Panel (IFP).
Menurutnya, pemanfaatan teknologi pembelajaran mampu menciptakan suasana belajar yang lebih aktif dan menyenangkan bagi anak-anak.
"Tadi saya melihat langsung anak-anak belajat dengan gembira dan ceria. Anak-anak bisa bergerak, belajar sambil bermain," tambahnya.
Revitalisasi yang diterima TK Muslimat NU Roudlotut Tholibin meliputi pembangunan area bermain, perbaikan fasilitas toilet dan sanitasi, serta penyediaan perlengkapan pembelajaran digital dan alat permainan edukatif.
Ketua Yayasan TK Muslimat Roudlotut Tholibin, Supanti, menyampaikan apresiasi atas dukungan pemerintah terhadap satuan pendidikan yang dikelolanya.
"Semoga bantuan ini dapat digunakan dan bermanfaat bagi anak-anak TK Muslimat NU Roudlotut Tholibin," ujarnya.
Kepala TK Muslimat NU Roudlotut Tholibin, Munjayah, menjelaskan dengan adanya revitalisasi memberi manfaat bagi sekolah "Para wali murid pun merasa senang karena sekolah mendapatkan bantuan rea bermain dn toilet, yang nantinya dapat digunakan oleh anak-anak di sekolah," ungkapnya.
Sementara itu, Guru TK Muslimat NU Roudlotut Tholibin, Ummi Nuzulul Fitroh, menjelaskan pemanfaatan IFP yang digunakan di kelas secara bergantian.
Ia menyebut bahwa anak-anak sangat antusias ketika pembelajaran menggunakan IFP. Ia menggunakan platform Rumah Pendidikan untuk mengakses pembelajaran seperti video dan gim edukasi. Dengan adanya IFP, para murid berperan lebih aktif dalam pembelajaran.
“Anak-anak lebih tertarik dan menujukan keingintahuan yang tinggi ketika IFP digunakan. Mereka antusias dan menunjukkan rasa ingin bisa yang cukup tinggi. Dengan IFP guru juga bisa lebih variatif dalam menyiapkan metode pembelajarannya,” jelas Ummi.
Melalui program revitalisasi satuan pendidikan dan penguatan PAUD, Kemendikdasmen menegaskan komitmennya untuk menghadirkan layanan pendidikan pada anak usia dini yang berkualitas, inklusif, dan berkelanjutan. Pemerintah berharap, lingkungan belajar yang baik sejak dini akan menjadi fondasi kuat untuk melahirkan generasi Indonesia emas din masa depan. (*)
