KETIK, SURABAYA – style="text-align:justify">Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) mendata sekolah-sekolah yang rusak sekaligus memetakan keperluan untuk memastikan anak-anak terdampak bencana di Sumatera tetap bisa belajar.
“Kami juga memberi layanan psikososial bagi para korban,” ujar Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendidkasmen) RI Abdul Mu’ti dalam siaran pers diterima di Surabaya, Rabu, 3 Desember 2025.
Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah tersebut juga menegaskan atas nama pribadi dan Kemendikdasmen menyampaikan rasa belasungkawa kepada masyarakat terdampak musibah.
Pihaknya juga telah menyediakan alokasi dana sebesar Rp13,3 miliar untuk bantuan bencana banjir dan tanah longsor di tiga provinsi bencana, yakni Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat.
Selain itu, pihaknya juga menghimpun dana melalui Unit Pengumpul Zakat Badan Amil Zakat Nasional (UPZ Baznas) Kemendikdasmen.
Terkait pemberian bantuan, Menteri Mu’ti menjelaskan bahwa Kemendikdasmen telah menyiapkan sejumlah peralatan sekolah dan bantuan lainnya untuk para murid terdampak bencana.
Namun, kata dia, saat ini akses menuju lokasi masih dipulihkan sehingga sementara ini secara intens berkomunikasi dengan Unit Pelaksana Teknis (UPT) di daerah untuk mendata sekolah dan sarana pendidikan yang rusak serta bantuan dibutuhkan para korban.
Lebih lanjut, Menteri Mu’ti juga mengajak kepada seluruh pihak untuk dapat bergotong-royong membantu para korban terdampak bencana.
Menurut dia, saat ini yang terpenting adalah memastikan bahwa para korban terdampak bencana dapat ditangani dengan baik.
“Ketika data akurat sudah terkumpul, berikutnya kami bisa menyusun langkah-langkah untuk bagaimana agar pembelajaran bisa dilakukan. Seperti melakukan pendampingan psikososial anak-anak dan memprioritaskan sekolah terdampak agar mendapatkan bantuan Revitalisasi Satuan Pendidikan di tahun depan,” tuturnya. (*)
