Gerebek Batu

Masjid An Nuur Kota Batu, Dari Surau Kecil ke Pusat Ibadah Super Lengkap dan Ramah Difabel

12 Desember 2025 03:15 12 Des 2025 03:15

Thumbnail Masjid An Nuur Kota Batu, Dari Surau Kecil ke Pusat Ibadah Super Lengkap dan Ramah Difabel
Masjid An Nuur Kota Batu, Jawa Timur. (Foto: Aziz Mahrizal/Ketik.com)

KETIK, BATU – Masjid Agung An Nuur Kota Batu kini memperkuat diri sebagai pusat ibadah yang tidak hanya bersejarah, tetapi juga inklusif dan sadar kesehatan. Masjid tertua kedua di kota berjuluk “Swiss Kecil” ini menyediakan fasilitas lengkap untuk publik, ramah difabel, dan telah menerapkan Kawasan Tanpa Rokok (KTR).

Melansir laman resmi Kementerian Agama (Kemenag) Kota Batu, Masjid An Nuur didesain sebagai masjid yang sangat memperhatikan kenyamanan jemaah, wisatawan, dan musafir.

Masjid ini menghadirkan layanan yang inklusif, memastikan setiap pengunjung merasa nyaman. Bagi penyandang disabilitas, telah disediakan toilet khusus difabel yang mudah diakses, melengkapi area wudu dan toilet yang memadai dan terjaga kebersihannya.

Foto Masjid An Nuur Kota Batu menyediakan toilet ramah difabel. (Foto: Ketik.com)Masjid An Nuur Kota Batu menyediakan toilet ramah difabel. (Foto: Ketik.com)

Kenyamanan keluarga juga menjadi prioritas, terlihat dari adanya ruang laktasi yang tenang dan privat bagi para ibu menyusui, serta area istirahat (rest area) yang nyaman untuk melepas lelah.

Fasilitas penunjang kehidupan modern juga tak luput disediakan. Jamaah dapat dengan mudah menemukan layanan ATM Bersama dan mengakses fasilitas kesehatan jika sewaktu-waktu dibutuhkan. Tak ketinggalan, tersedia juga titik-titik pengisian daya baterai (charger) untuk memastikan perangkat elektronik tetap aktif. Untuk menambah wawasan spiritual, sebuah perpustakaan yang tenang siap menyambut pengunjung.

Selain itu, bagi para musafir dan wisatawan yang mungkin tidak membawa perlengkapan salat, masjid ini menyediakan sarung dan mukena yang dapat dipinjam, menjamin setiap orang dapat menunaikan ibadah dengan layak.

Masjid ini juga secara tegas memberlakukan Kawasan Tanpa Rokok (KTR) di seluruh area, merujuk pada Peraturan Daerah (Perda) KTR Nomor 10 Tahun 2020. Kebijakan ini bertujuan menciptakan lingkungan yang sehat, khususnya bagi anak-anak dan lansia.

Foto Masjid An Nuur Kota Batu menegaskan aturan Kawasan Tanpa Rokok (KTR). (Foto: Ketik.com)Masjid An Nuur Kota Batu menegaskan aturan Kawasan Tanpa Rokok (KTR). (Foto: Ketik.com)

Masjid Tertua Kedua

Menurut Ketua Takmir Masjid Agung An Nuur, Muhammad Agus Salim, masjid ini diperkirakan didirikan sekitar tahun 1928 oleh ipar dari Mbah Matsari, menjadikannya masjid tertua kedua di Kota Batu.

Pada masa awal berdirinya di zaman penjajahan Belanda, kondisi masjid masih sangat sederhana, berbentuk surau atau langgar, dengan daya tampung sekitar 25 jemaah.

Renovasi besar-besaran dilakukan pada masa Wali Kota Batu Imam Kabul dan selesai serta diresmikan pada masa Wali Kota Eddy Rumpoko pada tahun 2018.

Foto Jemaah salat Jumat di Masjid Agung An Nuur Kota Batu. (Foto: Ketik.com)Jemaah salat Jumat di Masjid Agung An Nuur Kota Batu. (Foto: Ketik.com)

Saat ini, Masjid Agung An Nuur mengadopsi perpaduan arsitektur Islam modern dan Jawa kuno yang didominasi warna hijau. Bangunan megah yang menempati lahan total sekitar 3.000 meter persegi (0,3 hektare) ini mampu menampung hingga 5.000 jemaah. Di dalamnya, tersimpan benda bersejarah, termasuk mimbar yang kayunya berasal dari pintu bangunan pertama.

Lokasinya yang strategis dekat Alun-Alun dan pusat kuliner didukung pula oleh daya tampung parkir yang memadai, yaitu untuk 50 kendaraan roda empat dan 200 kendaraan roda dua. (*)

Tombol Google News

Tags:

Masjid Agung An Nuur Masjid An Nuur Kota Batu Kawasan Tanpa Rokok Ramah Difabel masjid kota batu Masjid masjid an nuur kota batu Gerebek Batu