KETIK, JAKARTA – Natal dan Tahun Baru seringkali jadi "medan perang" buat mereka yang lagi berusaha jaga makan atau diet.
Bayangkan, di meja makan sebelah kiri ada opor ayam dan rendang yang menggoda, di sebelah kanan ada tumpukan kue, cokelat, dan minuman manis yang manggil-manggil.
Kalau ditolak nggak enak sama tuan rumah, tapi kalau dimakan semua, timbangan langsung "protes" keras di minggu pertama Januari.
Tapi tahu nggak? Kamu sebenarnya tetap bisa menikmati semua kemewahan kuliner itu tanpa harus berakhir dengan badan melar atau kolesterol naik.
Ada beberapa trik "curang" yang simpel tapi efektif agar tubuh nggak kaget menerima gempuran lemak dan gula.
Gunakan Aturan 'Serat Duluan'
Ini adalah hukum emas di meja pesta. Sebelum kamu mengambil menu utama yang penuh santan dan karbohidrat, penuhi piringmu dengan sayuran, salad, atau buah-buahan terlebih dahulu.
Mengonsumsi serat di awal akan menciptakan lapisan di lambung yang memperlambat penyerapan lemak dan gula. Selain itu, serat bikin kamu merasa kenyang lebih cepat, jadi porsi makanan yang kamu ambil nanti bakal lebih terkontrol secara alami.
Air Putih adalah 'Tombol Reset' Terbaik
Seringkali otak kita salah menerjemahkan sinyal "haus" menjadi rasa "lapar". Hasilnya? Kita terus-terusan ngemil kue kering padahal sebenarnya cuma butuh minum.
Terapkan aturan: setiap kali selesai makan sesuatu yang manis atau bersantan, minum segelas air putih suhu ruang. Ini membantu mengencerkan konsentrasi gula dalam darah dan membantu ginjal membuang kelebihan natrium dari makanan asin.
Jalan Kaki Sambil 'Update Story'
Jangan langsung rebahan atau duduk lama setelah makan besar! Ajak sepupu, teman, atau pasangan buat jalan santai keliling kompleks atau sekadar keliling mal sambil ngobrol.
Menurut penelitian dari Harvard Health, jalan kaki ringan selama 15-20 menit setelah makan sangat efektif membantu otot menyerap glukosa, sehingga kadar gula darah nggak bakal melonjak drastis.
Liburan itu untuk dinikmati, bukan untuk disesali. Dengan sedikit strategi makan yang cerdas, kamu bisa tetap happy tanpa harus mengorbankan kesehatan. (*)
