KETIK, MALANG – Mahasiswa Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) Malang yang tergabung dalam Program Pengabdian Masyarakat Tematik (PM-T) Kelompok 18 memberikan pendampingan kepada pelaku UMKM di Desa Mulyorejo, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang. Pendampingan ini berfokus pada strategi promosi digital untuk produk makanan ringan.
Neti, salah satu anggota PM-T Kelompok 18, menjelaskan bahwa program ini bertujuan mendukung pengembangan ekonomi lokal berbasis potensi desa. Sasaran pendampingan adalah UMKM warga setempat yang merintis usaha makanan ringan.
“Meski masih berada dalam tahap awal, produk-produk yang dihasilkan seperti rempeyek, keripik bawang, dan kecepot telah memiliki kemasan menarik, lengkap dengan logo dan label yang dirancang secara mandiri,” jelasnya.
Menurut Neti, salah satu kendala utama yang dihadapi UMKM tersebut adalah keterbatasan akses promosi. Produk mereka hanya dikenal di lingkungan sekitar dan belum menjangkau pasar yang lebih luas.
Menanggapi kendala tersebut, mahasiswa PM-T berinisiatif membantu promosi produk melalui platform media sosial seperti Instagram dan WhatsApp Story. Mereka membuat konten sederhana, seperti foto produk, informasi harga, dan cara pemesanan.
"Kami bantu promosikan lewat akun pribadi dan akun kelompok. Kami buat konten sederhana seperti foto produk, harga, dan informasi pemesanan langsung ke Ibu Cece,” jelasnya.
Langkah ini berdampak signifikan bagi pelaku UMKM. Cece, salah satu pemilik usaha mengaku terbantu dengan adanya promosi digital yang dilakukan mahasiswa.
"Biasanya saya hanya jual ke tetangga. Tapi sekarang ada yang tahu dari luar desa juga. Saya senang sekali dibantu,” ungkap Cece.
Kegiatan ini juga menjadi pengalaman berharga bagi para mahasiswa. Mereka belajar langsung tentang pengembangan usaha kecil, strategi promosi digital, dan interaksi sosial dengan masyarakat.
Neti menambahkan, program ini membuktikan bahwa promosi produk lokal tidak selalu membutuhkan biaya besar. Dengan kreativitas, kolaborasi, dan pemanfaatan media sosial yang tepat, produk desa dapat dikenal lebih luas.
"Harapannya, setelah program ini selesai, pelaku UMKM seperti Ibu Cece dapat melanjutkan promosi secara mandiri dan menjalin jaringan pemasaran yang lebih kuat," tegasnya.(*)