KETIK, MALANG – Pusat Studi dan Pengembangan Wawasan Kebangsaan (Pusdipwasbang) Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri) Malang menyerahkan 20 pigura dan foto Pahlawan Nasional kepada warga RT 02 dan RT 03, RW 02 Dusun Jetak Lor, Desa Mulyoagung, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang pada Jumat malam, 1 Agustus 2025.
Sumbangan ini merupakan kontribusi nyata Unitri dalam menyambut 80 Tahun Kemerdekaan Indonesia dan merayakan Dies Natalis ke-24 Unitri Malang.
Kepala Pusdipwasbang Unitri, Agustinus Ghunu, menjelaskan bahwa penyerahan ini adalah bagian dari program Kampung Pejuang. Program ini bertujuan untuk membangkitkan kembali semangat nasionalisme dan nilai-nilai kepahlawanan di tengah masyarakat.
"Kampung Pejuang bukan sekadar tema, tapi gerakan kolektif untuk menghidupkan kembali sejarah perjuangan bangsa dari akar rumput. Kami berharap pigura dan foto-foto ini menjadi simbol edukatif dan inspiratif di lingkungan warga, khususnya bagi generasi muda," ujar Agustinus.
Agustinus berharap Pusdipwasbang Unitri dapat terus menjadi mitra aktif dalam membangun kesadaran berbangsa dan bernegara.
“Ini merupakan wujud nyata keterlibatan perguruan tinggi dalam membangun kesadaran sejarah dan semangat nasionalisme di tengah masyarakat,” lanjutnya.
Penyerahan sumbangan berlangsung dalam suasana khidmat dan penuh semangat kebangsaan. Kegiatan ini juga dirangkai dengan bincang-bincang singkat antara mahasiswa Unitri dan tokoh masyarakat setempat, membahas peran generasi muda dalam menjaga nilai-nilai perjuangan.
Kegiatan ditutup dengan sesi foto bersama dan rencana penataan galeri mini di area strategis lingkungan warga.
"Program Kampung Pejuang diharapkan menjadi ruang edukatif dan reflektif bagi masyarakat dalam mengisi kemerdekaan, dimulai dari lingkungan terdekat," jelasnya.
Ketua RT 02, Supri, didampingi Ketua RT 03, Kristoni Agusta, menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Unitri Malang atas sumbangsih yang diberikan. Mereka mengungkapkan bahwa foto-foto pahlawan nasional tersebut akan dipamerkan selama perayaan 17 Agustusan di lingkungan RT 02 dan RT 03 sebagai bagian dari pameran sejarah mini.
“Ini adalah bentuk sinergi antara perguruan tinggi dan masyarakat. Semoga bisa memotivasi warga, terutama anak-anak muda, untuk mengenal lebih dekat sejarah perjuangan bangsa,” urainya.(*)
