Logo Baru HUT ke-757 Sumenep Resmi Dirilis, Simbol 'Jaja Rajja' Semangat Daerah Berdaulat

12 Juli 2025 23:19 12 Jul 2025 23:19

Thumbnail Logo Baru HUT ke-757 Sumenep Resmi Dirilis, Simbol 'Jaja Rajja' Semangat Daerah Berdaulat
Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo (tengah) memimpin langsung peluncuran logo resmi Hari Jadi ke-757 Kabupaten Sumenep, yang digelar pada Sabtu malam, 12 Juli 2025. (Foto: Humas Pemkab Sumenep/ Ketik)

KETIK, SUMENEP – Pemerintah Kabupaten Sumenep resmi meluncurkan logo Hari Jadi ke-757 yang akan diperingati pada 2026 mendatang. Acara peluncuran yang berlangsung meriah digelar di sisi timur Taman Potre Koneng, Sabtu malam, 12 Juli 2025. 

Acara dipimpin langsung oleh Bupati Achmad Fauzi Wongsojudo atau yang akrab disapa Cak Fauzi.

Dengan mengusung tema “Songennep Jaja Rajja” atau “Sumenep Daerah Berdaulat”, logo anyar ini memuat sejumlah elemen yang sarat makna sejarah dan budaya. Tak sekadar desain, logo ini dirancang sebagai simbol semangat kebangkitan Sumenep yang telah menapaki usia ke-757 sejak berdiri pada tahun 1269 silam.

Logo tersebut menampilkan empat elemen utama yang menyatukan kekayaan sejarah dan identitas lokal, yakni angka 757, Celurit, Labang Mesem Keraton Sumenep, dan Burung Gosong Kaki Merah burung endemik dari Pulau Saobi di Kepulauan Kangean.

Menurut Cak Fauzi, Labang Mesem tak hanya sebagai ikon arsitektur klasik Sumenep, tetapi juga menggambarkan nilai-nilai kepemimpinan yang bijak, tegas namun tetap bersahabat. "Gerbang ini adalah simbol marwah dan kebesaran Keraton Sumenep, sekaligus cermin karakter luhur masyarakat kita," ujar Cak Fauzi.

Sementara itu, angka 7 di bagian atas logo yang melengkung menyerupai celurit, disebut sebagai lambang keberanian dan kedaulatan masyarakat Madura. Bentuk ini mempertegas semangat perlawanan dan perlindungan yang telah menjadi bagian dari identitas warga Sumenep sejak dulu.

Keris, yang juga tampil dalam desain, merupakan elemen penting lainnya. Bukan sekadar senjata pusaka, keris menjadi lambang martabat dan spiritualitas masyarakat Sumenep. Keberadaannya dalam logo sekaligus menegaskan komitmen pemerintah dalam menjaga warisan budaya sebagai “Kota Keris” di bawah semangat “Jaja Rajja”.

Adapun Burung Gosong Kaki Merah, digambarkan tengah menatap tajam ke depan. Satwa khas ini mewakili semangat kebebasan, eksplorasi, dan kemandirian menunjukkan bahwa kejayaan Sumenep bukan hanya di daratan, tapi juga di wilayah kepulauan.

Dominasi warna merah dan hijau di logo turut memberi makna filosofis: merah menggambarkan keberanian dan daya juang, sementara hijau menyimbolkan harapan, keseimbangan, dan keharmonisan hidup masyarakat Sumenep yang religius dan selaras dengan alam.

Sementara bentuk angka 757 yang dinamis merepresentasikan perjalanan panjang dan konsistensi daerah ini dalam menjaga nilai-nilai kejayaan dari masa ke masa. "Ini bukan hanya angka, tapi simbol estafet semangat yang diwariskan antar generasi," tambah Cak Fauzi.

Lebih dari sekadar peluncuran logo, Bupati Cak Fauzi menekankan bahwa Hari Jadi ini merupakan momentum refleksi dan kolaborasi. “Perayaan hari jadi bukan cuma mengenang sejarah, tapi juga bagaimana kita menatap masa depan bersama. Kami ingin seluruh masyarakat ikut merasa memiliki dan terlibat aktif dalam pembangunan Sumenep ke depan,” ujarnya.

Ia pun berharap, semangat “Jaja Rajja” bisa jadi penggerak semua elemen untuk menjadikan Sumenep semakin maju, berdaulat, dan sejahtera. (*)

Tombol Google News

Tags:

Pemkab Sumenep Hari Jadi Ke 757 Sumenep Bupati Sumenep Madura Jawa Timur