KETIK, JAKARTA – Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) identik dengan perjalanan jauh, baik untuk mudik maupun berwisata. Kemacetan panjang pun kerap menjadi bumbunya.
Karena itu, libur Nataru sering diiringi dengan meningkatnya konsumsi bahan bakar kendaraan. Mobilitas yang tinggi membuat pengeluaran BBM tak jarang membengkak tanpa disadari.
Padahal, dengan kebiasaan berkendara yang tepat, konsumsi BBM selama perjalanan liburan bisa ditekan tanpa mengurangi kenyamanan maupun keselamatan. Mulai dari cara memainkan gas, pengaturan perpindahan gigi, hingga kondisi kendaraan, semuanya berperan penting dalam menjaga efisiensi bahan bakar.
Berikut beberapa kiat berkendara hemat BBM yang bisa diterapkan selama libur Nataru.
Buka Tutup Gas Sewajarnya
Cara memainkan gas berpengaruh langsung terhadap konsumsi BBM. Usahakan membuka gas secara perlahan dan biarkan kendaraan bergerak halus sesuai bukaan gas.
Membuka gas secara mendadak tidak akan banyak berguna, selain hanya membuat konsumsi BBM menjadi boros. Tenaga yang dihasilkan dan respons kendaraan pun tak sebanding dengan BBM yang dikeluarkan.
Oper Gigi Sesuai Kecepatan
Bagi kendaraan dengan transmisi manual, jangan menunggu mesin meraung di putaran tinggi untuk memindahkan gigi. Semakin tinggi RPM mesin, semakin besar pula konsumsi BBM.
Namun, jangan juga memaksakan kendaraan berjalan pada RPM terlalu rendah. Jika putaran mesin sudah memungkinkan, segeralah pindah gigi.
Untuk mobil manual, perpindahan gigi idealnya dilakukan saat putaran mesin berada di kisaran 2.000–2.500 rpm. Usahakan putaran mesin tidak turun drastis saat pindah gigi agar tidak perlu menginjak gas terlalu dalam.
Matikan Mesin Saat Tidak Digunakan
Cara lain menghemat BBM adalah mematikan mesin kendaraan ketika tidak digunakan. Biasakan mematikan mesin jika berhenti lebih dari 60 detik.
Sejumlah penelitian menyebutkan, membiarkan mesin mobil dalam kondisi idle selama tiga menit dapat menghabiskan BBM setara dengan mengemudi sejauh satu kilometer pada kecepatan 50 km/jam.
Cek Tekanan Angin Ban
Tekanan angin ban yang tidak sesuai tidak hanya membahayakan kestabilan kendaraan, tetapi juga berdampak pada konsumsi BBM. Gesekan ban ke aspal yang meningkat akan membuat konsumsi bahan bakar menjadi lebih boros.
Sebaliknya, tekanan ban yang terlalu tinggi membuat kendaraan terasa kurang menapak dan dapat memengaruhi kinerja pengereman. Idealnya, tekanan angin ban diperiksa secara berkala, minimal sepekan sekali.
Cek Kondisi Mesin dan AC
Pastikan mesin kendaraan selalu dalam kondisi prima dengan melakukan servis secara rutin. Mesin yang tidak optimal membuat tenaga yang dihasilkan berkurang, sehingga pengemudi cenderung menginjak gas lebih dalam dan membuat BBM lebih boros.
Periksa pula kondisi AC. Lakukan pembersihan secara berkala agar AC tidak bekerja terlalu berat dan membebani mesin. (*)
