KETIK, LUMAJANG – Lebih dari seribu rumah yang sediakan pemerintah untuk relokasi korban erupsi pada tahun 2021 di Desa Sumbermujur Kecamatan Candipuro Lumajang, ternyata kosong alias tidak ditinggali oleh pemiliknya.
Rumah-rumah kosong itu tampak tanpa penghuni bahkan halamannya banyak ditumbuhi rerumputan.
Informasi dari warga setempat menyebutkan, sejak rumah itu diberikan pada tahun 2022, sebagian warga yang telah menerima hunian gratis tersebut ada yang bertahan hanya satu bulan saja.
“Ada yang satu bulan, ada yang dua bulan. Setelah itu mereka pergi ke rumah asalnya di Supit Urang Pronojiwo,” kata salah seorang penghuni Huntap di Desa Sumberwuluh.
Rohman, warga lainnya yang ditemui di huntap (hunian tetap) Semeru mengatakan, jumlah rumah yang ditempati sampai saat ini ada pada kisaran 760 rumah. Sedangkan sekitar 1.191 rumah menjadi rumah kosong tanpa penghuni.
“Kalau data terakhir sekitar 760 rumah yang ditempati. Tapi angka ini bisa berubah. Sementara lebih dari 1.100 rumah tetap kosong,” ujar Rohman.
Rohman juga mengatakan, sebagian besar warga penerima bantuan rumah kembali ke desa asalnya di Kecamatan Pronojiwo, bahkan ada yang kembali ke Dusun Sumbersari Desa Supit Urang dan tekena erupsi lagi pada 19 November kemarin.
Sebagian besar mereka yang meninggalkan huntap tersebut karena alasan pekerjaan. Mereka kembali ke desa asalnya yang masuk dalam zona merah erupsi Semeru karena di desa asalnya mereka bisa kembali ke pekerjaannya semula.
Sampai hari ini belum ada kepastian terkait lebih dari seribu rumah yang kosong tersebut. Menurut warga setempat, jika tidak ditempati rumah-rumah itu akan tetap tanpa penghuni karena rumah-rumah tersebut tidak bisa dipindahtangankan.
Sekedar catatan, pada bulan Juni 2022, Wakil Presiden Makruf Amin sempat mengunjungi Huntap Semeru ini dan meminta warga agar menempati rumah bantuan dari pemerintah tersebut.(*)
