KETIK, MALANG – Kota Malang sedang menyiapkan diri untuk melakukan digitalisasi manajemen pasar rakyat. Melalui upaya tersebut, ditargetkan dapat meningkatkan retribusi pasar.
Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang, Eko Sri Yuliadi menjelaskan digitalisasi dimulai dengan pembentukan database. Dengan demikian potensi setiap pasar dapat terbentuk secara otomatis.
"Digital mulai database pasar, yaitu ada by name, by adress, by jualannya. Kemudian layout juga akan kita persiapkan di semua pasar. Semua akan kita masukkan database itu di dalam aplikasi untuk manajemen pasar," ujarnya, Selasa 2 Desember 2025.
Eko menjelaskan rencana tersebut mulai dilaksanakan secara bertahap pada tahun 2026. Namun untuk persiapan database telah dilakukan sejak tahun 2025.
"Sudah pengumpulan database semuanya tentang pasar nanti. Sementara untuk database, 26 pasar akan kita lakukan database semuanya. Ini langkah besar untuk semua pasar yang ada di Kota Malang," lanjutnya.
Digitalisasi manajemen pasar rakyat juga akan bermuara pada penerapan e-retribusi. Sistem tersebut diharaokan dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Kota Malang.
"Kalau sudah e-retribusi, semua by name, by adress, by luasan itu nanti dikalikan dengan Perdanya. Lah ini yang menjadi e-retribusi kita terapkan, semua bisa kita realisasikan untuk meningkatkan PAD," katanya.
Pemkot Malang sendiri menargetkan Rp9,5 miliar untuk retribusi pasar di tahun 2025. Dari target tersebut hingga kini telah tercapai sekitar Rp90 miliar.
"Mudah-mudahan bisa tercapai full. Memang kita sudah harus mengarah ke sana, sehingga kita tahu potensi, juga untuk meningkatkan pendapatan PAD Kota Malang dari sisi retribusi pasar," kata Eko.(*)
