KETIK, BATU – Setelah menempuh perjalanan dari Kabupaten Malang, Obor Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) IX Jawa Timur 2025 tiba di Kota Batu, Kamis (26 2025).
Prosesi serah terima dilaksanakan sekitar pukul 08.30 WIB di Lapangan Desa Pendem Kecamatan Junrejo. Setelah itu Obor diarak menuju 3 kecamatan dan berakhir di Balai Kota Among Tani.
Wali Kota Batu, Nurrochman, menyambut kedatangan obor Porprov dengan penuh antusias. Ia menegaskan bahwa Porprov bukan sekadar perayaan olahraga, namun juga momentum membangun integrasi kawasan Malang Raya melalui olahraga, ekonomi, dan budaya.
“Kota Batu sebagai daerah termuda di Malang Raya senantiasa menjunjung tinggi rasa hormat kepada Kabupaten Malang," ujarnya.
Kirab dimulai pukul 09.00 WIB dari Lapangan Desa Pendem dan berakhir pukul 12.00 WIB di Balai Kota Among Tani. Adapun rute kirab meliputi:
Lapangan Desa Pendem-Kantor Kecamatan Junrejo-Batu Night Spectacular-Kantor Kecamatan Batu-Museum Angkut-Taman Makam Pahlawan-Jalan Hasanudin-Indragiri-Banyuning-Kantor Kecamatan Bumiaji-Alun-alun Kota Batu-Jalan Panglima Sudirman-Balai Kota Among Tani.
"Kirab obor ini menjadi simbol tekad bersama untuk terus memajukan Malang Raya melalui kolaborasi yang kuat,” tambahnya.
Obor Porprov ini berasal dari Api Tak Kunjung Padam di Kabupaten Pamekasan, Madura, yang secara simbolis menjadi lambang semangat juang, persatuan, serta harapan akan kemajuan olahraga di Jawa Timur.
Obor Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) IX Jawa Timur 2025 tiba di Kota Batu, Kamis (26 2025). (Foto: Sholeh/Ketik)
Selama prosesi berlangsung, kirab dimeriahkan oleh berbagai pertunjukan seni tradisional, drum band dari Swara Dirgantara, partisipasi komunitas lokal, serta dukungan dari para pelajar dan atlet berprestasi.
"Kehadiran masyarakat sepanjang rute kirab menunjukkan antusiasme yang tinggi terhadap pelaksanaan Porprov IX Jawa Timur," jelas Nurochman.
Nurochman menyampaikan, pemerintah Kota Batu berharap semangat yang dibawa oleh api Porprov ini dapat menjadi inspirasi bagi seluruh lapisan masyarakat untuk menjaga kesehatan, menjunjung sportivitas.
Dikatakannya, kirab obor tidak hanya menjadi ajang seremoni olahraga, namun juga wujud nyata memperkuat persaudaraan dan sinergi pembangunan di wilayah Malang Raya.
"Serta memperkuat kerja sama antardaerah dalam mewujudkan kemajuan bersama di wilayah Malang Raya," tegasnya.(*)