KETIK, SURABAYA – PT Pelindo Berkah Industri Mesin Angkat (BIMA) berhasil mencatatkan kinerja keuangan yang impresif sepanjang periode tahun buku terakhir.
Perusahaan tersebut pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk Tahun Buku yang berakhir pada 31 Desember 2024 pertumbuhan pendapatan sebesar 86,24 persen dan meraih laba bersih mencapai Rp 67,43 miliar, sebuah lonjakan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.
Keputusan Penting RUPS 2024 BIMA adalah Mengesahkan Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan untuk tahun buku 2024 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Purwanto, Sungkoro & Surja (EY).
Adapun SPJM menunjuk kembali KAP Purwanto, Sungkoro & Surja (EY) sebagai auditor independen untuk tahun buku 2025
RUPS ini memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit et de charge) kepada Direksi dan Dewan Komisaris atas tindakan pengurusan dan pengawasan selama tahun buku 2024.
Peningkatan kinerja ini menjadi sinyal positif atas strategi bisnis dan efisiensi operasional yang diterapkan manajemen. Lonjakan pendapatan yang hampir dua kali lipat ini menunjukkan keberhasilan PT BIMA dalam memperluas pasar, meningkatkan produktivitas, serta memperkuat portofolio layanan atau produk yang dimilikinya.
Direktur Utama BIMA, Paul Juli Supatrio, menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pemegang saham atas dukungan dan kepercayaan yang diberikan.
“Pertumbuhan kinerja yang kami capai di tahun 2024 bukti dari sinergi seluruh pemangku kepentingan," paparnya melalui keterangan tertulis pada Sabtu, 28 Juni 2025.
PT BIMA berkomitmen untuk terus memperluas jangkauan bisnis dan membuka peluang kolaborasi strategis, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Perusahaan juga menyiapkan sejumlah inisiatif baru yang bertujuan mendukung transformasi berkelanjutan
"Kami berkomitmen ke depan, kami akan terus memperkuat peran strategis BIMA dalam mendukung layanan kepelabuhanan nasional melalui pelayanan yang excellent,” pungkas Paul.
RUPST Tahun Buku 2024 ini menetapkan penggunaan laba bersih tahun buku 2024 yang dibagikan sebagai dividen tunai kepada para pemegang saham. Sedangkan sisanya akan dicatat sebagai laba ditahan untuk mendukung pengembangan usaha.(*)