Kejuaraan Pencak Silat Lereng Kelud Champion 6 Libatkan Atlet Disabilitas, Tandai Kemajuan Olahraga Inklusif di Kediri

21 September 2025 19:06 21 Sep 2025 19:06

Thumbnail Kejuaraan Pencak Silat Lereng Kelud Champion 6 Libatkan Atlet Disabilitas, Tandai Kemajuan Olahraga Inklusif di Kediri
KONI Kabupaten Kediri menggelar Pencak Silat Lereng Kelud Champion tahun 2025 di Convention Hall Simpang Lima Gumul (SLG), Minggu (21/9/2025). (foto : KONI Kabupaten Kediri for Ketik).

KETIK, KEDIRI – Untuk pertama kalinya dalam sejarah penyelenggaraan Kejuaraan Pencak Silat Lereng Kelud Champion kategori atlet disabilitas resmi diikutsertakan, menandai babak baru dalam perkembangan olahraga yang lebih inklusif di Kabupaten Kediri.

Ajang yang memperebutkan Piala Ketua Umum KONI Kabupaten Kediri tahun 2025 ini digelar selama dua hari, 20-21 September 2025, di Convention Hall Simpang Lima Gumul (SLG).

Sebanyak 440 atlet ambil bagian dalam kompetisi ini, dengan sekitar 80 persen di antaranya merupakan atlet dari Kabupaten Kediri. Yang membanggakan, sebanyak 6 atlet disabilitas tampil dalam kategori ekshibisi, berkolaborasi dengan Asosiasi Pelatih dan Siswa Disabilitas Indonesia (APSDI) Jawa Timur.

Ketua Umum KONI Kabupaten Kediri, Hakim Rahmadsyah Parnata secara resmi membuka kejuaraan tersebut. Ia menyampaikan apresiasinya terhadap semangat inklusi yang ditunjukkan dalam penyelenggaraan tahun ini.

Menurutnya, kehadiran atlet disabilitas menjadi sebuah momentum penting dalam membangun ruang olahraga yang lebih adil dan terbuka.

"Alhamdulillah kegiatan ini bisa terlaksana dengan baik. Untuk pertama kalinya juga kita hadirkan kategori disabilitas lewat kolaborasi dengan APSDI Jawa Timur. Harapannya ini bisa menjadi motivasi sekaligus wadah lahirnya atlet-atlet berprestasi dari Kediri," kata Hakim, Minggu 21 September 2025.

Ajang ini mempertandingkan dua cabang utama, yakni seni dan tarung dengan peserta dari berbagai jenjang usia mulai dari TK, SD, SMP, mahasiswa, hingga kategori umum.

Namun, perhatian khusus mengarah pada keikutsertaan penyandang disabilitas, yang meskipun masih dalam tahap ekshibisi, dinilai menjadi langkah awal menuju pembentukan sistem kompetisi yang lebih inklusif.

Sementara itu, Ketua APSDI Jawa Timur Agus Sudarjanto turut hadir dan menyampaikan rasa terima kasihnya atas kesempatan yang diberikan kepada para atlet disabilitas. Ia menyebut ini sebagai harapan baru bagi dunia pencak silat untuk bisa menjangkau lebih banyak kalangan, termasuk penyandang disabilitas.

"Kami berharap pencak silat nantinya bisa masuk dalam cabang paralympic. Meski masih awal, semoga dari Kediri dan Jawa Timur bisa lahir atlet disabilitas yang berprestasi, tidak hanya di tingkat kabupaten, tetapi juga provinsi, nasional, bahkan internasional," ungkap Agus.

Langkah inklusi ini dinilai strategis karena memberi kesempatan bagi semua kalangan untuk menyalurkan bakat dan membangun kepercayaan diri melalui olahraga. Lebih dari sekadar kompetisi, ajang ini juga menjadi sarana pembinaan karakter dan pengembangan potensi diri.

KONI Kabupaten Kediri menegaskan bahwa kejuaraan ini akan digelar secara rutin setiap tahun, sebagai bagian dari program pembibitan dan pemantauan atlet daerah. Ke depan, pihaknya berkomitmen untuk membuka lebih banyak kategori agar semua warga, termasuk penyandang disabilitas, bisa merasakan manfaat olahraga pencak silat.

"Kami ingin menjadikan kejuaraan ini sebagai laboratorium atlet masa depan. Dengan sistem yang berkelanjutan, diharapkan lahir generasi pesilat berprestasi dari Kabupaten Kediri," tambah Hakim.(*)

Tombol Google News

Tags:

Koni Kabupaten Kediri pencak silat silat Kediri kediri Olahraga