Kate Bush: Perempuan Visioner yang Mengubah Wajah Art Pop Dunia

4 Desember 2025 05:30 4 Des 2025 05:30

Thumbnail Kate Bush: Perempuan Visioner yang Mengubah Wajah Art Pop Dunia
Kate Bush penyanyi, penulis lagu, dan penari asal Inggris. (Foto: billboard)

KETIK, JAKARTA – Kate Bush adalah penyanyi, penulis lagu, dan penari asal Inggris yang namanya melambung pada akhir 1970-an hingga 1980-an.

Lahir pada 30 Juli 1958 di Bexleyheath, Kent, dengan nama Catherine Bush, ia tumbuh di lingkungan yang akrab dengan seni. Ayahnya seorang pemain piano, sementara sang ibu merupakan penari folk.

Karier Bush dimulai sejak remaja. Demo tape yang ia buat menarik perhatian David Gilmour dan membawanya pada kontrak dengan EMI di usia 16 tahun—sebuah pencapaian langka pada masa ketika musisi perempuan masih jarang diberi ruang untuk menulis dan membawakan karya mereka sendiri.

Debutnya lewat “Wuthering Heights” pada 1978 menjadi titik balik besar. Lagu itu melesat ke posisi #1 di Inggris dan menjadikan Bush sebagai perempuan termuda yang berhasil menempati puncak tangga lagu dengan karya ciptaannya sendiri.

Pada album The Dreaming (1982), Kate Bush mulai mengambil kendali penuh sebagai produser utama—langkah berani di masa ketika perempuan nyaris tak diberi ruang di balik meja produksi.

Di proyek ini, ia mengeksplorasi teknik sampling awal, vokal teatrikal, layering kompleks, ritme tak lazim, hingga konsep album yang sangat personal.

Meski sempat dicap “terlalu eksperimental”, The Dreaming justru menegaskan tekad Bush untuk mempertaruhkan karier demi kebebasan artistik.

Gaya musik Bush juga terus bergerak. Dari art pop awal yang ringan dan teatrikal dengan piano serta falsettonya yang khas, ia kemudian masuk ke ranah elektronik yang lebih gelap pada awal 1980-an.

Eksplorasi itu mencapai titik kuat lewat The Dreaming dan Hounds of Love, ketika ia memadukan synth-pop, sampling rumit, dan konsep album ambisius.

Menjelang akhir 1980-an hingga 1990-an, musiknya berubah menjadi lebih matang dan emosional. Pada era modern, seperti di Aerial dan 50 Words for Snow, ia memilih pendekatan yang lebih minimalis, ambient, dan organik.

Evolusi panjang ini menunjukkan bagaimana Bush terus mendorong batas art pop sambil mempertahankan identitasnya yang selalu khas.

Bush adalah seniman yang menolak mengikuti arus utama industri. Karakteristik ini terlihat dari pilihannya untuk jarang tampil di panggung, mengambil jeda panjang antarproyek, serta mempertahankan perfeksionisme dan kontrol penuh atas musik maupun citra dirinya.

Bush menjadi pengaruh besar bagi musisi generasi baru. Elemen vokal berlapis, suasana atmosferik, storytelling yang kuat, dan pendekatan pop eksperimental menjadikannya jembatan penting antara musik masa lalu dan era modern.

Beberapa artis yang mengaku terinspirasi oleh karya Kate Bush antara lain St. Vincent, London Grammar, Bat for Lashes, Bjork, Fiona Apple.

Meskipun sudah 40 tahun berlalu, lagu Bush “hidup” kembali lewat serial Netflix ‘Stranger Things’ dan kembali menjadi chart #1 di berbagai negara. Kualitas songwriting yang timeless, membuatnya masih relevan didengar sampai era sekarang.

Dengan perjalanan kreatif yang terus berubah namun selalu konsisten dalam visi, Kate Bush membuktikan bahwa inovasi tidak harus mengikuti tren justru bisa membentuknya.

Warisan Bush tidak hanya terdengar dalam lagu-lagunya, tetapi juga pada jejak yang ia tinggalkan bagi generasi musisi perempuan yang kini lebih bebas mengendalikan karya dan suara artistiknya sendiri. (*)

Tombol Google News

Tags:

Kate Bush Running up that hill Stranger Things Catherine Bush Musisi Perempuan