Gak Nyata Tapi Ngetop! Xania Monet, Penyanyi AI yang Ngalahin Musisi Asli di Billboard

12 November 2025 06:15 12 Nov 2025 06:15

Thumbnail Gak Nyata Tapi Ngetop! Xania Monet, Penyanyi AI yang Ngalahin Musisi Asli di Billboard
Xania Monet (Foto: Tangkapan Layar YouTube @Xania Monet)

KETIK, SURABAYA – Teknologi kecerdasan buatan (AI) lagi-lagi bikin gebrakan. Kali ini lewat sosok Xania Monet, penyanyi digital asal Amerika Serikat yang berhasil menorehkan sejarah sebagai penyanyi AI pertama yang masuk tangga lagu Billboard.

Xania diciptakan oleh penulis lagu asal Mississippi, Telisha “Nikki” Jones, lewat bantuan platform musik berbasis AI bernama Suno, yang kini tengah populer di kalangan kreator digital. 

Dengan suara lembut dan nuansa R&B modern yang emosional, lagu-lagu Xania terdengar begitu “manusiawi” hingga banyak pendengar tak menyangka ia bukan manusia sungguhan.

Lagu debutnya yang berjudul How Was Supposed to Know awalnya viral di TikTok, lalu menembus chart R&B Billboard sebuah pencapaian yang belum pernah diraih penyanyi digital sebelumnya.

Sejak debut empat bulan lalu, Xania sudah merilis 44 lagu di Spotify, mengantongi lebih dari 1,2 juta pengikut dan 800 ribu fans di media sosial. Popularitasnya membuat label besar Hallwood Media langsung menggaetnya dengan kontrak senilai USD 3 juta atau sekitar Rp 48 miliar.

Meski dianggap sebagai inovasi di dunia musik, kehadiran Xania juga menimbulkan kontroversi besar. Banyak musisi menilai AI berpotensi mengancam eksistensi seniman manusia.

Lebih dari 1.000 musisi dunia, termasuk Paul McCartney, Elton John, Kate Bush, hingga Damon Albarn, menandatangani protes terhadap kebijakan pemerintah Inggris yang mengizinkan karya berhak cipta digunakan untuk melatih AI tanpa izin.

Sebagai bentuk perlawanan, mereka merilis album “tanpa suara” berjudul *Is This What We Want?*, simbol peringatan tentang masa depan musik yang bisa kehilangan sentuhan manusia.

Komposer Ed Newton-Rex, salah satu penggagas proyek tersebut, menyebut kebijakan itu sebagai “ancaman bagi fondasi industri kreatif.”

Namun bagi Jones, Xania bukan ancaman, melainkan alat baru untuk berekspresi.

 “AI hanya alat bantu. Saya tetap seniman di balik semua ini,” ujarnya.

Manajer Xania, Romel Murphy, juga menegaskan AI bukan untuk menggantikan musisi, tapi untuk memperluas batas seni itu sendiri.

Sementara dunia masih berdebat soal etika dan batas penggunaan AI di ranah seni, Xania Monet terus bernyanyi meski tanpa pita suara. (*)

Tombol Google News

Tags:

Xania Monet Billboard music Artificial Intelligence RnB Music