KETIK, BLITAR – Kampung Coklat yang berlokasi di Desa Plosorejo, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, menghadirkan sejumlah rangkaian acara istimewa dalam rangka memperingati hari lahir ke-11 tahun berdirinya destinasi wisata edukasi tersebut.
Salah satu yang paling dinantikan masyarakat adalah pemberian gratis tiket masuk pada momen tertentu selama bulan Agustus 2025, sebagai bentuk apresiasi kepada pengunjung dan masyarakat sekitar.
Rangkaian kegiatan dimulai pada Minggu pagi, 3 Agustus 2025, dengan gebyar jalan sehat yang diikuti ribuan peserta. Kegiatan tersebut semakin meriah dengan total hadiah puluhan juta rupiah, termasuk hadiah utama 1 unit sepeda motor, sepeda listrik, kulkas, kambing, serta ratusan hadiah hiburan lainnya.
Pihak manajemen Kampung Coklat menyampaikan bahwa beberapa agenda diskon dan pembebasan tiket masuk sudah disiapkan.
“Tanggal 17 akan ada free tiket masuk, akan ada upacara untuk memperingati hari kemerdekaan Indonesia juga di sini,” ujar Owner Kampung Coklat, H. Kholid Mustofa melalui Divisi Penjaminan Mutu, Fauzan, Minggu 3 Agustus 2025.
Selain itu, Kampung Coklat juga memberikan diskon 50 persen tiket masuk dari harga normal Rp20.000 menjadi Rp10.000 pada tanggal 5 Agustus 2025. Kemudian pada tanggal 10 Agustus 2025, akan digelar pengajian akbar bersama Gus Iqdam yang juga diikuti dengan gratis tiket masuk khusus untuk jemaah mulai pukul 17.00 WIB.
Rangkaian kegiatan HUT ke-11 Kampung Coklat akan ditutup pada tanggal 31 Agustus 2025 dengan lomba mewarnai tingkat TK dan PAUD se-Karisidenan Kediri.
Tak hanya memanjakan pengunjung lewat event gratis dan diskon, Kampung Coklat juga terus berinovasi pada konsep wisatanya. Kini, Kampung Coklat menambahkan nilai edukasi dalam paket wisatanya, yakni melalui sistem edukasi terintegrasi antara budidaya kakao, peternakan ikan nila, dan animal farm house.
“Jadi di Kampung Coklat sekarang akan terus berinovasi dan mengembangkan wisata edukasi terintegrasi. Seperti contohnya dari kolam ikan nila itu air limbahnya kita gunakan untuk menyirami pohon cokelat. Lalu limbah pohon cokelat seperti daunnya kita gunakan untuk pakan kambing di bagian animal farm house. Sebaliknya, kotoran dari kambing kita olah menjadi pupuk untuk pohon cokelat. Jadi saling terhubung, terintegrasi,” jelas Fauzan.
Menurutnya, model edukasi semacam ini penting untuk memberi pemahaman kepada masyarakat, khususnya anak-anak dan pelajar, mengenai pertanian dan peternakan berkelanjutan.
Fauzan menambahkan bahwa semangat untuk terus berinovasi ini merupakan bentuk komitmen Kampung Coklat dalam memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat sekitar.
“Harapan kami seperti semangat dari owner Kampung Coklat, yaitu di 11 tahun Kampung Coklat ini, semoga kami juga bisa terus berbenah dan berinovasi untuk memberikan manfaat serta kesejahteraan untuk masyarakat sekitar, khususnya Kabupaten Blitar,” pungkasnya.
Dengan beragam kegiatan dan terobosan baru, Kampung Coklat tak hanya menjadi destinasi wisata favorit keluarga, tetapi juga pusat edukasi yang memberi dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat sekitar.(*)