KETIK, MADIUN – PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 7 Madiun mengungkapkan bahwa teknologi pengenalan wajah (face recognition) mempermudah dan mempercepat proses boarding atau masuk penumpang kereta api jarak jauh dan lokal.
“Dengan teknologi ini, penumpang cukup memindai wajah mereka di gerbang face recognition tanpa perlu menunjukkan tiket fisik atau identitas diri, sehingga proses masuk ke area peron menjadi lebih cepat dan efisien,” ujar Rokhmad Makin Zainul, Manajer Humas Daop 7 Madiun pada Jumat, 22 Agustus 2025.
Saat ini, di wilayah Daop 7 Madiun penerapan sistem face recognition terdapat di Stasiun Madiun. Penggunaan face recognition ini memiliki nilai keuntungan bagi para pelanggan maupun perusahaan karena fasilitas ini ramah lingkungan, mengingat penumpang tidak perlu mencetak tiket atau boarding pass, sehingga dapat mengurangi pemakaian kertas. “Hal ini tentunya sejalan dengan program perusahaan terkait pembangunan berkelanjutan atau sustainability goals/SDGs,” jelas Zainul.
Dari data yang dihimpun selama Semester I Tahun 2025, atau sepanjang bulan Januari hingga Juni, terdapat 255.236 penumpang yang telah menggunakan fasilitas layanan face recognition ini.
Untuk menggunakan layanan pengenalan wajah, Zainul menjelaskan bahwa penumpang perlu melakukan registrasi terlebih dahulu. Registrasi dapat dilakukan di stasiun dengan bantuan petugas atau melalui aplikasi Access by KAI.
Berikut tata cara pendaftaran melalui aplikasi Access by KAI:
1. Buka tab menu akun pada Access by KAI.
2. Pilih menu Registrasi Face Recognition. Bacalah syarat dan ketentuan registrasi, lalu klik “Setuju” setelah memahami.
3. Periksa kembali data diri seperti Nama Lengkap, NIK, dan Tanggal Lahir. Klik “Foto Selfie” untuk melengkapi proses verifikasi.
4. Ikuti ketentuan pengambilan foto selfie yang benar. Klik “Ambil Foto KTP” untuk melengkapi verifikasi.
5. Setelah foto selfie dan data diri sudah lengkap dan sesuai, klik “Daftar Sekarang.”
Zainul menambahkan, untuk Semester II Tahun 2025 diprogramkan penambahan fasilitas face recognition di Stasiun Blitar dan Kediri, serta tahun 2026 di Stasiun Tulungagung.
“Penerapan teknologi face recognition ini merupakan upaya PT KAI untuk meningkatkan pelayanan dan efisiensi operasional di stasiun-stasiun utama, sehingga pengalaman perjalanan penumpang menjadi lebih nyaman dan lancar,” pungkasnya. (*)