Kafe Modern Terus Bermunculan di Jombang, Tren Sementara atau Menjanjikan?

Sebulan Dua sampai Tiga Kafe Baru Berdiri di Jombang

23 Agustus 2025 12:59 23 Agt 2025 12:59

Thumbnail Kafe Modern Terus Bermunculan di Jombang, Tren Sementara atau Menjanjikan?
Salah satu kafe modern di Jombang. (Foto: Rifat/Ketik)

KETIK, JOMBANG – Kedai Kopi modern atau Kafe kekinian terus tumbuh di Jombang. Pelaku bisnisnya pun beragam. Mulai pengusaha lokal skala kecil-menengah hingga waralaba besar nasional.

Mereka semua bersaing ketat, memikat hati masyarakat Jombang dengan menawarkan sensasi nyruput kopi di lokasi yang nyaman hingga instagrammable.

Dari pengamatan Ketik.com, di sekitaran pusat kota Jombang, Jalan Gus Dur dan Wachid Hasyim, banyak kedai kopi modern yang telah berdiri dengan bangunan permanen.

Di antaranya, dua brand waralaba nasional yang baru membuka gerai dalam beberapa bulan terakhir. Salah satu di antaranya bahkan beroperasi 24 jam.

Jumlah itu belum termasuk di wilayah lain sekitaran Jombang kota. Selain kedai kopi modern, angkringan dengan gerobak yang berjajar di pinggiran jalan pada malam hari juga makin menjamur di kota yang memiliki tetenger Tugu Ringin Contong ini.

Fenomena ini memuncul pertanyaaan, apakah bisnis kedai kopi modern di Jombang semenjanjikan itu? Atau hanya tren sementara? Dan bagaimana kiat agar pelaku usaha bertahan di tengah persaingan pasar yang begitu ketat?

"Memang semakin banyak pemainnya (pelaku bisnis, red). Dalam sebulan mungkin bisa dua sampai tiga kafe baru berdiri di Jombang ini," ucap M. Habib, Store Manager Hakui, Salah satu kafe modern yang berdiri di Jalan Adityawarman, Kepanjen, Jombang kepada Ketik.com.

Habib menambahkan, untuk terus bersaing dalam pasar yang begitu ketat ini, pihaknya memiliki beberapa strategi. Salah satu yang dia tekankan adalah segmentasi jelas dan performa service maksimal untuk setiap customer.

Foto Salah satu kafe modern di Jombang. (Foto: Rifat/Ketik)Salah satu kafe modern di Jombang. (Foto: Rifat/Ketik)

Dia menyebut segmentasi brand kafe yang dia kelola adalah middle up. Ini diambil bukan tanpa alasan. Habib menyebut tim riset manajemen mereka mendapati pelaku usaha sektor tersebut di segmen ini masih sedikit di Jombang.

"Jadi kami mencoba memberikan service maksimal untuk para customer yang membutuhkan tempat meet up, bertemu klien, kerja, atau berkumpul bersama keluarga," ucapnya.

"Kami menyebutnya sebagai casual dinner. bukan casual seperti di kafe-kafe tempat anak-anak muda nongkrong.  Jadi service kami di sini lebih mirip resto," jelas Habib.

Dia menambahkan, untuk menarik lebih banyak customer, pihaknya juga bekerja sama dengan beberapa bank untuk menyediakan promo diskon bagi nasabah priorotas mereka jika berkunjung ke kafe tersebut.

Brand kafe yang dikelola Habib ini telah memiliki cabang di beberapa kota. Di antaranya Tulungagung, Solo, Surakarta, dan Magelang. "Rencananya dua bulan lagi buka di Madiun. Nah, Madiun ini kami pilih karena mirip-mirip Jombang. Belum banyak pemain di segmen middle up di sana," jelasnya.

Tanggapan Pengamat Ekonomi

Akademisi Fakultas Ekonomi Universitas Hasyim Asy'ari Jombang Lik Anah, S.Pd, M.Pd ikut menangkap fenomena tumbuh suburnya kafe modern di Jombang ini. 

Dosen pengampu mata kuliah Kewirausahaan, Perencanaan Bisnis, dan Aplikasi Bisnis di Program Studi S1 Manajemen Unhasyi ini mengatakan, peluang dan resiko harus benar benar diperhatikan oleh para pemilik usaha jika ingin bisnisnya awet dan bertahan di tengah persaingan ketat.

Dia memastikan, bisnis tidak akan bertahan lama jika hanya mengikuti tren. "Perlu diperhatikan aspek-aspek keberlanjutan usaha," ucap Lik Anah.

Dalam penjelasannya, Kepala Program Studi S1 Manajemen Unhasyi itu menambahkan, segmentasi pasar memang menjadi salah satu kunci manajemen bisnis yang baik. Dia menyebut itu sebagai bagian dari poin manajemen strategi.

Di dalamnya meliputi penentuan visi, misi, value proposition untuk menentukan arah tujuan didirikannya suatu usaha.

"Misalnya menjadi kopi gerobak kekinian yang premium dengan kopi lokal asli jombang. Strategi lainnya juga dapat dilakukan dengan analisis peluang pasar dan analisis pesaing untuk dapat diketahui siapa konsumen potensial kita dan siapa pesaing utama kita," jelas Lik Anah.

Selain itu, Lik Anah juga menekankan empat poin lain yang harus diperhatikan agar suatu usaha bisa bertahan. Di antaranya adalah manajemen keuangan, operasional, sumber daya manusia, dan pemasaran yang maksimal.

"Manfaatkan media sosial yang sedang berkembang saat ini baik secara online maupun offline. Jangan melewatkan momen besar untuk mendapatkan perhatian konsumen dan buka peluang kolaborasi seluas-luasnya dengan komunitas, instansi atau event yang ada," jelasnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

kafe Kafe jombang kafe moders bisnis kafe hakui unhasyi lik anah