KETIK, PROBOLINGGO – Pasangan suami istri Gilang Ramadan dan Haliyatul Himamah terus berjuang keras untuk kesembuhan anak pertama mereka, Elena Nazma Azkayla, balita berusia tiga tahun. Mereka rela bolak balik Probolinggo - Surabaya, tiap sebulan sekali.
Elena, menderita kelainan Hydro Syndrom Proteus, yaitu Sindrom Proteus adalah kelainan genetik langka yang menyebabkan pertumbuhan jaringan berlebih. Bentuk kepalanya makin lama makin membesar, mirip penderita HydroCephalus.
Meski memiliki beban, namun Gilang Ramadan ,26, dan Haliyatul Himamah ,25, tetap bersedia bercerita dan mencoba sesekali tetap tersenyum di rumahnya, Desa Bago, Kecamatan Besuk, Senin, 13 Oktober 2025, sore.
Gilang Ramadan, kepada rombongan Pokja (Kelompok Kerja) Jurnalis Kraksaan bercerita, anak mereka mengalami kelainan sejak berusia 15 hari.
Elena dilahirkan di RSIA Siti Fatimah Kraksaan, dengan bobot 4,06 kg. Namun, saat lahir kondisinya sudah mengalami pembengkakan di bagian kepala.
"Kayak penyakit gondok gitu," kata Gilang.
Gilang menambahkan, dokter yang memeriksa anaknya di Kraksaan, menyarankan harus dirujuk ke Rumah Sakit dr Sutomo, Surabaya.
"Sudah tiga tahun, saya dan istri harus bolak balik ke Surabaya. Sebulan, tiga sampai empat kali," jelasnya.
Sementara itu, Ketua Pokja Jurnalis Kraksaan H. Ahmad Taufik datang bersama beberapa jurnalis ke rumah Gilang, untuk memberi santunan uang tunai dan sembako.
"Ini patungan dari teman jurnalis. Ini juga bentuk kepedulian rekan rekan jurnalis, sebagai aksi konkret untuk mendukung arah Pembangunan di Kabupaten Probolinggo terkait pengentasan kemiskinan di bidang kesehatan," katanya. (*)