Jumlah Pengungsi di Aceh Sumut dan Sumbar Turun, Distribusi Bantuan Terus Dipercepat

10 Desember 2025 17:15 10 Des 2025 17:15

Thumbnail Jumlah Pengungsi di Aceh Sumut dan Sumbar Turun, Distribusi Bantuan Terus Dipercepat
Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Abdul Muhari, Ph.D saat konferensi pers update penanganan darurat bencana hidrometeorologi di Provinsi Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat, pada Selasa (9/12/2025) di Kantor Gubernur Aceh, Banda Aceh. (Foto: BNPB RI)

KETIK, JAKARTA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan adanya perubahan signifikan terkait jumlah pengungsi dalam tiga hari terakhir.

Berdasarkan data sementara pada Selasa 9 Desember 2025, pukul 17.00 WIB, jumlah pengungsi di Kabupaten Aceh Utara pada 8 Desember 2025 dari 299.506 jiwa, turun menjadi 166.920 jiwa pada 9 Desember 2025.

Penurunan ini memengaruhi total pengungsi di Provinsi Aceh, dari 994.801 menjadi 831.124 jiwa.

Secara keseluruhan, total pengungsi di provinsi Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat menurun menjadi 894.101 jiwa dari sebelumnya 1.057.482 jiwa.

Untuk memperkuat satgas daerah, pemerintah akan mengerahkan tim tambahan enumerator untuk memperbaiki akurasi pendataan di sembilan kabupaten/kota dengan jumlah pengungsi terbesar.

Hingga Selasa 9 Desember 2025, pukul 17.00 WIB, tercatat 964 korban meninggal akibat bencana hidrometeorologi ini, seiring ditemukannya tiga jenazah dari daftar korban hilang. Jumlah korban hilang turun dari 293 menjadi 264 jiwa.

Berikut rincian korban dari tiga provinsi yang terdampak bencana:

Aceh: 391 meninggal, 31 hilang.

Sumatra Utara: 338 meninggal, 138 hilang, dan 45.503 masih mengungsi.

Sumatra Barat: 235 meninggal, 95 hilang, dan 20.474 mengungsi.

Provinsi Aceh tercatat sebagai Provinsi dengan pengungsi terbanyak di tiga wilayah: Kabupaten Aceh Tamiang berjumlah 252.623 jiwa, Kabupaten Aceh Timur berjumlah 238.500, dan Kabupaten Aceh Utara 166.920 jiwa.

Sementara itu, upaya distribusi bantuan di wilayah terdampak masih terus dilakukan. Pada Selasa 9 Desember 2025, total bantuan yang dikirim ke Aceh mencapai 31,62 ton, terdiri dari 14,08 ton melalui jalur darat (3 sorti) dan 17,54 ton lewat udara (17 sorti).

Selain itu, pemerintah juga mengirim 20 drum (4 ton) BBM jenis solar ke Bener Meriah dan Aceh Tengah melalui Pos Pendamping Nasional yang terletak di Lanud Sultan Iskandar Muda, Banda Aceh.

Di Sumatra Utara, logistik yang telah berhasil disalurkan mencapai 7,1 ton dengan terbagi menjadi 14 sorti pengiriman. Bantuan didominasi oleh bantuan permakanan.

Sementara itu, Sumatra Barat menerima 44 ton bantuan, terdiri atas 27,7 ton lewat jalur darat, 2,9 ton lewat udara, dan 13,4 ton melalui laut.

Pengiriman melalui jalur darat kini lebih dioptimalkan karena akses ke sejumlah wilayah telah pulih. Hal tersebut memungkinkan truk membawa muatan lebih besar dan beragam.

Sementara pengiriman melalui jalur udara ditujukan untuk menjangkau lokasi-lokasi yang masih terisolasi. Seluruh proses distribusi dilakukan bersama oleh TNI, Polri, dan pemerintah daerah untuk memastikan kebutuhan dasar masyarakat terdampak terpenuhi. (*)

Tombol Google News

Tags:

Bnpb Aceh Sumatra Barat Sumatra Utara Aceh Tamiang pengungsi banjir Longsor bencana alam korban Evakuasi bantuan Logistik makanan TNI