KETIK, BANDUNG – Bupati Bandung Dadang Supriatna menyatakan pihaknya akan menyiapkan tenaga kerja yang keterampilannya disesuaikan dengan lapangan kerja yang ada di perusahaan-perusahaan di Jepang.
Hal itu diungkapkan bupati saat audensi dengan Sending Organization (SO) Sekai Mustika beserta asosiasi perusahaan Jepang Pasia,Co.Ltd yang berpusat di Tokyo, di Rumah Dinas Bupati Bandung di Soreang, Kamis (17/7/2025) malam.
"Pasia Jepang ini membawahi 60-an perusahaan dan bisnis di Jepang yang siap menampung tenaga kerja migran asal Indonesia khususnya Kabupaten Bandung," ungkap Bupati Dadang Supriatna.
Menurutnya, delegasi dari Pasia Jepang ini hadir di Kabupaten Bandung karena antara keduanya sudah lama menjalin kerjasama sejak tahun 2021 hingga saat ini.
Selama ini, kata bupati, Pemkab Bandung menggelontorkan APBD hingga Rp3,1 miliar setiap tahunnya untuk melatih dan memberangkatkan 100 hingga 300 pekerja migran baik ke Jepang maupun Korea secara gratis.
"Kami ingin lebih meningkatkan kerjasama melalui peningkatan kebutuhan tenaga kerja berdasarkan skill yang dibutuhkan oleh perusahaan-perusahaan di Jepang. Apakah itu tenaga kesehatan, konstruksi, mesin maupun skill yang lainnya yang dibutuhkan perusahaan di Jepang," kata bupati yang akrab disapa Kang DS ini.
Nantinya Pemkab Bandung bekerjasama dengan Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Sekai Mustika bisa menjalin MoU dengan Pasia terkait skill apa yang diperlukan perusahaan-perusahaan di Jepang.
Kang DS memaparkan saat ini angka pengangguran di Kabupaten Bandung masih di angka 6,32%. Ia ingin angka pengangguran ini bisa berkurang setiap tahunnya melalui program mencetak 10 ribu wirausaha baru dan lapangan kerja setiap tahunnya hingga 5 tahun ke depan.
Bupati Kang DS berharap kesempatan program ini termasuk menjadi pekerja migran ke Jepang dapat diserap oleh 56% usia produktif warga Kabupaten Bandung.
"Saya yakin SDM Kabupaten Bandung punya kemampuan skill yang dibutuhkan lapangan kerja di Jepang," tandas Kang DS.
Namun yang tak kalah penting lagi, kata dia, bila kesempatan kerjanya sudah ada. Maka pihaknya pun akan lebih mendorong Lembaga Pelatihan Kerja untuk melatih skill yang dibutuhkan lapangan kerja dan Sending Organizer (SO)-nya seperti Sekai Mustika sudah jalan dengan baik yang dibantu oleh Asosiasi Pasia Jepang, tentu akan lebih banyak membantu warga Kabupaten Bandung untuk bisa bekerja di Jepang.
Bupati menyebut warga Kabupaten Bandung yang sudah bekerja di Jepang maupun Korea Selatan hingga saat ini mencapai 3.000-an orang. Ia berpesan kepada para pekerja migran asal Kabupaten Bandung untuk menjaga nama baik negara dan daerah Kabupaten Bandung, berdisiplin dan menyesuaikan etos kerja yang baik di Jepang maupun Korsel.
Sementara Ketua Asosiasi Pasia Jepang, Tomohiro Kunihiro mengungkapkan, selama ini pihaknya mempekerjakan tenaga kerja migran bukan hanya dari Indonesia tapi juga negara lainnya seperti Thailand, Filipina, Vietnam maupun Kamboja.
"Untuk pekerja migran dari Indonesia sendiri, sudah dibilang SDM-nya sudah sangat baik. Maka kami berharap Indonesia akan lebih banyak lagi mengirimkan tenaga kerjanya, terutama dari Sekai Mustika Kabupaten Bandung ini. Tentu kami pun akan melindungi hak-hak mereka selama bekerja di Jepang," ungkap Tomohiro.(*)