KETIK, BATU – Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief mengimbau jemaah haji untuk tidak keluar dari tenda saat wukuf di Arafah. Itu karena cuaca diperkirakan sangat panas, mencapai kisaran 50 derajat Celcius.
Dengan tidak keluar tenda, pihaknya mengharapkan jemaah bisa terhindar dari heatstroke atau serangan panas karena hal itu berbahaya
"Kementerian Haji dan Umrah Kerajaan Saudi Arab berpesan, bahwa pada saat puncak haji nanti panasnya masih tinggi, dan bahkan lebih tinggi dari pada hari ini. Karena itu, jemaah diminta tidak keluar tenda tanpa ada kebutuhan khusus," urainya dilansir dari laman resmi Kemenag, Selasa 27 Mei 2025.
Menurut Hilman, akan lebih baik jemaah berdiam diri di tenda sambil berdoa, berzikir atau membaca Al-Quran selama wukuf di Arafah.
Saat wukuf nanti, jemaah telah diberikan fasilitas seperti kasur, bantal, selimut dan AC atau pendingin ruangan.
"Fasilitas ini untuk menjaga kenyamanan jemaah selama wukuf di Arafah, di tengah panasnya cuaca di luar tenda," tambahnya.
Sementara itu, menjelang pelaksanaan Armuzna, jemaah haji diminta untuk mempersiapkan kesabaran dan kondisi fisik, terutama bagi lansia dan penyandang disabilitas. Mereka diminta untuk beribadah di hotel atau dengan aktivitas sedikit gerak.
"Tapi pahalanya tetap berlipat ganda. Hal ini untuk menghindari kelelahan menjelang Armuzna," lanjut Hilman.
Untuk informasi, wukuf di Arafah akan berlangsung pada 9 Dzulhijjah 1446 H atau 5 Juni 2025. Wukuf disambung dengan mabit di Muzdalifah, Mina, dan melempar jumrah.
Hilman menegaskan, pihaknya juga akan menyampaikan secara detail jadwal melempar jumroh, sehingga jemaah merasa aman dan nyaman beribadah.
"Tentu saja ada berbagai modifikasi diupayakan demi keamanan dan keselamatan jemaah," pungkasnya.(*)