KETIK, BREBES – Para nelayan di Desa Kluwut, Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, nekat memperbaiki jalan utama menuju Pelabuhan Kluwut secara swadaya.
Aksi tersebut dilakukan lantaran jalan sepanjang sekitar 60 meter dan talud sekitar 35 meter itu sudah lama rusak parah dan tak kunjung diperbaiki oleh pemerintah.
Perbaikan dilakukan dengan dana dan tenaga dari para nelayan dan pemilik kapal di pelabuhan setempat.
“Perbaikan dan pembangunan talud jalan ini murni swadaya, yang digagas kami berempat, yaitu saya sendiri, Haji Danusi, Suhari, dan Haji Sukad, serta para pemilik kapal lainnya yang ada di Pelabuhan Kluwut,” ujar H. Ruhasir atau yang akrab disapa Basir, Sabtu, 11 Oktober 2025.
Menurut Basir, kondisi jalan menuju pelabuhan itu sudah rusak selama puluhan tahun tanpa ada perhatian pemerintah, padahal Pelabuhan Kluwut merupakan salah satu penyumbang besar Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari sektor perikanan.
“Jalan ini sudah rusak bertahun-tahun, tapi belum juga tersentuh pembangunan. Padahal pelabuhan ini cukup besar kontribusinya bagi negara,” jelasnya.
Ia menambahkan, perbaikan secara swadaya ini sekaligus menjadi bentuk kritik konstruktif kepada pemerintah agar lebih memperhatikan kondisi infrastruktur di kawasan pelabuhan.
“Kami berharap aksi ini bermanfaat dan bisa membuka mata pemerintah. Selama ini janji-janji saja, tapi tidak ada realisasi,” ujar Basir.
Selain akses jalan, Basir juga menyoroti kondisi pelabuhan yang dinilainya perlu perhatian serius. Menurutnya, para nelayan kini harus mengeluarkan biaya tambahan untuk sandar kapal karena area tambatan kapal dikuasai oleh pihak tertentu.
“Setiap kali menyandarkan kapal, kami harus membayar cukup besar, karena sandaran-sandaran kapal itu milik seseorang,” ungkapnya.
Basir berharap pemerintah daerah maupun pusat segera merealisasikan pembangunan di kawasan Pelabuhan Kluwut, bukan sekadar janji semata.
“Hampir setiap bulan kami melakukan pertemuan dengan dinas kabupaten, provinsi, bahkan kementerian, tapi hingga kini belum ada hasil nyata. Hanya janji-janji,” tegasnya.(*)