KETIK, JAKARTA – Kepemimpinan di tubuh Kejaksaan Agung RI mengalami perombakan signifikan. Jaksa Agung ST Burhanuddin secara resmi, Kamis 23 Oktober 2025 melantik 17 Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) dan 20 Pejabat Eselon II di lingkungan Kejaksaan Agung.
Total 37 Insan Adhyaksa mengucap sumpah jabatan dalam upacara yang diselenggarakan di Gedung Utama Kejaksaan Agung.
Asep N Mulyana, Plt Wakil Jaksa Agung, bersama Ketua Komisi Yudisial Amzulian Rifai dan Ketua Komisi Kejaksaan Pujiyono Suwadi, menjadi saksi pelantikan ini.
Turut hadir pula para Jaksa Agung Muda, Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Kejaksaan RI, Kepala Badan Pemulihan Aset, Para Staf Ahli Jaksa Agung, Ketua Umum Ikatan Adhyaksa Dharmakarini Pusat, serta Para Pejabat Eselon II Kejaksaan Agung.
Dalam amanatnya, Jaksa Agung ST Burhanuddin menegaskan bahwa penunjukan para pejabat baru ini bukanlah keputusan serampangan.
Mereka adalah pribadi terpilih yang telah menunjukkan dedikasi, kompetensi, dan loyalitas, melalui proses kajian mendalam dan penilaian kinerja yang objektif.
"Pelantikan ini bukan sekadar seremonial. Ini adalah momentum penegasan tanggung jawab moral, profesional, dan institusional," tegas Jaksa Agung.
Ia menambahkan bahwa pergantian pejabat adalah dinamika wajar untuk penyesuaian dan peningkatan kinerja dalam mewujudkan visi dan misi Kejaksaan.
Tuntutan: Keadilan dengan Nurani dan Keberanian
Khusus bagi para Kajati, Burhanuddin menekankan peran strategis mereka dalam penegakan hukum di daerah. Mereka dituntut tidak hanya menegakkan hukum formal, tetapi juga menegakkan keadilan yang berlandaskan nurani dan keberanian.
"Kejaksaan harus hadir sebagai garda terdepan dalam pemberantasan korupsi," perintahnya.
Burhanuddin secara eksplisit mengancam akan mengevaluasi satuan kerja Kejaksaan yang minim, bahkan nol, dalam penanganan perkara korupsi. Ia meminta kinerja penanganan korupsi segera ditunjukkan, terutama dari sisi jumlah dan kualitas penyidikan.
Para Kajati juga diinstruksikan segera beradaptasi, melaksanakan tugas secara profesional, menjaga integritas diri dan keluarga, serta mengawasi satuan kerja masing-masing agar perilaku dan tutur kata sejalan dengan doktrin Tri Krama Adhyaksa.
Sementara itu, Pejabat Eselon II di lingkungan Kejaksaan Agung diinstruksikan untuk segera mengidentifikasi dinamika tempat tugas baru, melaksanakan arahan dan kebijakan pimpinan, serta merumuskan strategi kinerja yang terintegrasi.
Jaksa Agung juga meminta mereka menumbuhkan semangat sinergi, kolaborasi, dan membangun komunikasi terbuka.
Burhanuddin menutup dengan pengingat keras: Sumpah jabatan adalah pertanggungjawaban di hadapan hukum, negara, dan Tuhan. Ia menjamin akan menindak tegas setiap penyimpangan atau penyalahgunaan wewenang.
Adapun daftar lengkap para pemegang amanah baru yang dilantik Jaksa Agung ST Burhanudin sebagai berikut:
17 Kepala Kejaksaan Tinggi yang dilantik:
1. Sufari sebagai Kepala Kejaksaan Tinggi Maluku Utara.
2. Jacop Hendrik Pattipeilohy sebagai Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Utara.
3. Bernadeta Maria Erna Elastiyani sebagai Kepala Kejaksaan Tinggi Banten.
4. I Gde Ngurah Sriada sebagai Kepala Kejaksaan Tinggi D.I. Yogyakarta.
5. Rudy Irmawan sebagai Kepala Kejaksaan Tinggi Maluku.
6. Roch Adi Wibowo sebagai Kepala Kejaksaan Tinggi Nusa Tenggara Timur.
7. Sugeng Hariadi sebagai Kepala Kejaksaan Tinggi Jambi.
8. Sutikno sebagai Kepala Kejaksaan Tinggi Riau.
9. Didik Farkhan Alisyahdi sebagai Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan.
10. Muhibuddin sebagai Kepala Kejaksaan Tinggi Sumatera Barat.
11. Chatarina Muliana sebagai Kepala Kejaksaan Tinggi Bali.
12. Ketut Sumedana sebagai Kepala Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan.
13. Hermon Dekristo sebagai Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Barat.
14. Yudi Indra Gunawan sebagai Kepala Kejaksaan Tinggi Kalimantan Utara.
15. Tiyas Widiarto sebagai Kepala Kejaksaan Tinggi Kalimantan Selatan.
16. Emilwan Ridwan sebagai Kepala Kejaksaan Tinggi Kalimantan Barat.
17. Siswanto sebagai Kepala Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah.
20 Pejabat Eselon II di Kejaksaan Agung:
1. Chaerul Amir dilantik sebagai Sekretaris Jaksa Agung Muda Bidang Pidana Militer.
2. Ahelya Abustam sebagai Sekretaris Jaksa Agung Muda Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara.
3. Andi Muhammad Taufik sebagai Sekretaris Jaksa Agung Muda Bidang Pengawasan.
4. Rina Virawati sebagai Sekretaris Jaksa Agung Muda Pembinaan.
5. Yulianto sebagai Sekretaris Badan Pendidikan dan Pelatihan Kejaksaan RI.
6. Agus Salim sebagai Inspektur Keuangan II pada Jaksa Agung Muda Bidang Pengawasan.
7. Agoes Soenanto Prasetyo sebagai Direktur C pada Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Umum.
8. Yuni Daru Winarsih sebagai Direktur Tata Usaha Negara pada Jaksa Agung Muda Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara.
9. Riono Budisantoso sebagai Direktur Penuntutan pada Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus.
10. Zet Tadung Allo sebagai Direktur Penuntutan pada Jaksa Agung Muda Bidang Pidana Militer.
11. Ikhwan Nul Hakim sebagai Direktur Perdata pada Jaksa Agung Muda Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara.
12. Zulfikar Tanjung sebagai Direktur B pada Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Umum.
13. Dedie Tri Hariyadi sebagai Direktur Hak Asasi Manusia Berat pada Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus.
14. Roberthus Melchisedek Tacoy sebagai Direktur E pada Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Umum.
15. Sofyan sebagai Kepala Pusat Penyelesaian Aset pada Badan Pemulihan Aset.
16. Muhammad Yusfidli A sebagai Kepala Biro Hukum dan Hubungan Luar Negeri pada Jaksa Agung Muda Bidang Pembinaan.
17. Jefferdian sebagai Direktur Pertimbangan Hukum pada Jaksa Agung Muda Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara.
18. Transiswara Adhi sebagai Kepala Pusat Data Statistik Kriminal dan Teknologi Informasi Jaksa Agung Muda Bidang Pembinaan.
19. Dwi Antoro sebagai Kepala Biro Perencanaan pada Jaksa Agung Muda Bidang Pembinaan.
20. Sumurung Pandapotan Simaremare sebagai Direktur I pada Jaksa Agung Muda Bidang Intelijen. (*)
