KETIK, BATU – Nilai investasi di Kota Batu tahun 2025 meningkat signifikan. Hingga pertengahan Juli 2025, nilai investasi telah mencapai Rp1,628 triliun atau meningkat 67,93 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Batu, Diyah Lies Tina, menyampaikan jumlah tersebut melampaui target tahunan, sebesar Rp1,12 triliun.
"Artinya Kota Batu memang diminati untuk investor. Investasi terbanyak masih didominasi sektor pariwisata yang juga meliputi hotel, restoran, atau kafe," katanya, Kamis, 20 November 2025.
Berkaitan dengan investasi tersebut, Pemkot Batu mendorong pelaku usaha tertib perizinan, dan pelaporannya. Tujuannya agar pemerintah bisa memfasilitasi. Selain itu, ada persaingan yang sehat antarinvestor.
"Sektor wisata itu yang paling tinggi, sekarang yang paling diminati investor. Ke depannya, kita juga mendorong sektor pertanian agar semakin diminati," jelasnya.
Sebelumnya, DPMPTSP Kota Batu memberikan penghargaan kepada 15 perusahaan dalam Batu Investment Award 2025 pada Rabu, 19 November 2025.
Dyah menyampaikan bahwa 15 perusahaan yang menerima penghargaan tidak hanya menunjukkan kepatuhan dalam pelaporan kegiatan penanaman modal, tetapi juga aktif merealisasikan investasi.
"Penghargaan ini adalah apresiasi kepada pelaku usaha yang nilai investasi tinggi, perizinannya dan pelaporannya tertib. dan yang menilai itu sebenarnya bukan dari kami, tapi kepatuhan mereka melaporkan realisasi," katanya.
Menurut Diyah, masih ada sejumlah pelaku usaha yang tidak paham akan kewajiban melaporkan realisasi investasi. Penghargaan tersebut juga bagian dari sosialisasi agar pelaku usaha tertib melakukan pelaporan.
"Bahwa pelaku usaha itu memang wajib melaporkan investasinya, Realisasinya berapa. Karena Kota Batu ini kan butuh pertumbuhan ekonomi. Nah, gimana kita tahu ada pertumbuhan ekonomi kalau mereka tidak melaporkan," pungkasnya.(*)
