KETIK, BATU – Semangat Nabila Marisa patut dicontoh. Ia punya etos kerja tinggi dan setia membantu orang tuanya berjualan cilok di Pasar Induk Among Tani, Kota Batu.
Nabila, mahasiswa semester 3 berusia 20 tahun, menghabiskan waktu libur kuliahnya dengan berjualan cilok atau pentol di zona kuliner pasar tersebut.
"Saya ikut berjualan ibu sejak pasar Among Tani buka tahun lalu. Ikut bantu bantu kalau libur kuliah," kata Nabila, Jumat, 5 Desember 2025.
Nabila berjualan di sebuah lapak kecil tepat di depan tempat orang tuanya berjualan tahu campur. Ia menawarkan dua jenis pentol, yakni pentol kasar dan pentol halus.
Keduanya punya cita rasa khas—teksturnya kenyal dengan perpaduan daging dan tepung yang pas. Untuk pelengkapnya, tersedia dua pilihan sambal: sambal kacang pedas dan saus tomat biasa.
"Saya menjual dengan dua harga. Bisa porsi Rp 5 ribu dan Rp 10 ribu. Tergantung permintaan pembeli," imbuhnya.
Nabila mengungkapkan, dalam sehari ia mampu menjual sedikitnya 50 porsi cilok. Letak kios yang strategis membuat jualannya gampang terlihat oleh pengunjung pasar Induk Among Tani. Yaitu berada tepat disamping elevator naik ke lantai 3.
"Hasilnya lumayan untuk bantu bantu ibu. Sekalian untuk mengisi waktu luang dari pada di rumah saja," tegasnya. (*)
