IMTA Distransnaker Halsel 2025 Melejit Lampaui Target, Daud Djubedi Optimis Tembus 50 Miliar

14 November 2025 16:45 14 Nov 2025 16:45

Thumbnail IMTA Distransnaker Halsel 2025 Melejit Lampaui Target, Daud Djubedi Optimis Tembus 50 Miliar
Kepala Disnakertrans Halsel Daud Djubedi saat diwawancara sejumlah wartawan Jumat 14 November 2025 (Foto: Mursal/Ketik.com)

KETIK, HALMAHERA SELATAN – Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja (Distransnaker) Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) mencatat capaian signifikan pada realisasi Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing (IMTA) Tahun 2025. 

Hingga Oktober 2025, total IMTA yang berhasil dihimpun mencapai Rp48 miliar, melampaui target awal sebesar Rp47 miliar. 

Pencapaian ini disampaikan langsung oleh Kepala Distransnaker Halsel, Daud Djubedi, pada Jumat, 14 November 2025.

Daud menjelaskan, capaian yang melebihi target tersebut menunjukkan adanya peningkatan efektivitas regulasi tenaga kerja asing serta penguatan manajemen data perusahaan. Menurutnya, angka ini juga memberikan dampak positif terhadap struktur Pendapatan Asli Daerah (PAD).

“Pencapaian ini merupakan bagian penting dalam rangka memberikan kontribusi terhadap PAD,” ujar Daud.

Ia menambahkan, Distransnaker terus mendorong konsolidasi komprehensif dengan perusahaan-perusahaan yang mempekerjakan tenaga kerja asing. 

Upaya tersebut dilakukan melalui koordinasi berjenjang dengan perusahaan, Kantor Imigrasi, serta Kementerian Ketenagakerjaan melalui Direktorat Pengendalian Tenaga Kerja Asing.

“Kami akan berupaya mendapatkan data-data banding agar potensi IMTA bisa lebih optimal,” katanya.

Dengan tersisa waktu hingga Desember 2025, Distransnaker optimistis bahwa realisasi IMTA masih akan meningkat. Berdasarkan tren permintaan tenaga kerja asing dan aktivitas industri di Halsel, Daud meyakini capaian akhir tahun dapat mencapai Rp50 miliar.

“Kami optimistis sampai Desember akan makin bertambah dan bisa tembus 50 miliar,” ungkapnya.

Untuk target IMTA Tahun 2026, Daud menyebutkan bahwa besaran angkanya masih akan dibahas lebih lanjut. Saat ini, Distransnaker tetap fokus pada penyelesaian target hingga akhir 2025, termasuk penguatan sistem monitoring berbasis data dan pengawasan administratif yang lebih adaptif.

Daud juga memaparkan bahwa sektor penyumbang tertinggi berasal dari industri pengolahan dan pertambangan, yang menjadi dua kluster ekonomi dengan kebutuhan tenaga kerja asing paling dominan. Sementara itu, sektor perkebunan dan pariwisata juga berkontribusi, namun dalam skala yang lebih kecil.

“Paling besar itu dari sektor pengolahan dan pertambangan,” pendeknya mengakhiri.

Tombol Google News

Tags:

Disnakertrans Halsel Daud Djubedi IMTA 2025 Lampaui Target Halmahera Selatan Maluku Utara Capaian