KETIK, SAMPANG – Peringatan Hari Santri Nasional yang jatuh pada 22 Oktober menjadi momentum reflektif sekaligus proyeksi masa depan bagi para santri Indonesia.
Di tengah dinamika zaman yang terus bergerak, tema Mengawal Indonesia Merdeka, Menuju Peradaban Dunia menjadi pengingat bahwa peran santri tidak hanya historis, tetapi juga sangat strategis untuk masa depan.
Ketua Dewan Pengurus Daerah Partai Keadilan Sejahtera (DPD PKS) Sampang, Mahfud, menyampaikan bahwa Hari Santri Nasional bukan sekadar ajang mengenang jasa para ulama dan santri dalam memperjuangkan serta mempertahankan kemerdekaan Indonesia, tetapi juga saat yang tepat untuk meneguhkan kembali peran santri dalam dakwah di era modern.
"Santri tidak hanya dituntut menguasai ilmu agama, tetapi juga melek terhadap teknologi, media sosial, dan isu-isu kebangsaan," ujarnya. Selasa, 21 Oktober 2025.
Ia menegaskan, di tengah arus globalisasi, kemajuan teknologi, dan derasnya informasi digital, tantangan dakwah semakin kompleks dan multidimensi. Karena itu, santri masa kini dituntut untuk mampu hadir di ruang-ruang digital dan menyebarkan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil ‘alamin secara santun, cerdas, dan argumentatif.
"Dakwah tidak cukup lagi hanya dilakukan di mimbar masjid. Santri harus mampu merambah platform digital sebagai sarana menyampaikan pesan-pesan keislaman yang damai dan penuh hikmah," imbuh Mahfud yang saat ini juga menjabat sebagai Ketua Komisi IV DPRD Sampang.
Menurutnya, santri perlu membekali diri dengan kecakapan berpikir kritis, kemampuan komunikasi lintas budaya, serta semangat moderasi beragama agar dapat menjadi penyejuk di tengah perbedaan. Ia juga menekankan pentingnya menjaga nilai-nilai pesantren seperti keikhlasan, kesederhanaan, dan tawadhu’ sebagai fondasi dalam setiap langkah perjuangan.
Mengutip sabda Nabi Muhammad SAW, Mahfud menambahkan, “Akan datang suatu masa di mana orang yang sabar dalam berpegang pada agamanya seperti orang yang memegang bara api.” (HR. At-Tirmidzi, No. 2260).
"Dengan semangat Hari Santri, marilah kita teguhkan komitmen untuk menjadikan santri sebagai garda terdepan dakwah yang adaptif, kreatif, dan solutif dalam menjawab tantangan zaman, serta terus menebarkan kedamaian dan ilmu di tengah masyarakat," pungkasnya.(*)