Harga Domba Lokal Anjlok, Peternak Pacitan Kelimpungan: Dari Rp1,5 Jadi Rp1 Juta

22 Agustus 2025 14:51 22 Agt 2025 14:51

Thumbnail Harga Domba Lokal Anjlok, Peternak Pacitan Kelimpungan: Dari Rp1,5 Jadi Rp1 Juta
Domba-domba siap dijual di Pasar Pon Pacitan, namun harga yang turun hingga 30 persen membuat peternak kelimpungan, 21 Juni 2023. (Foto: Al Ahmadi/Ketik)

KETIK, PACITAN – Harun (35), peternak domba asal Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Pacitan hanya bisa pasrah melihat harga domba terus merosot.

Dari yang biasanya laku Rp1,5 juta per ekor, kini hanya dihargai sekitar Rp1 juta.

Ia mengaku penurunan harga saat ini bukan hanya sekadar fluktuasi, melainkan benar-benar mengubah pasar.

“Kalau di pedagang (blantik) mungkin tidak terlalu terasa. Yang paling terasa ini ada di tingkatan peternak langsung," ujarnya saat diwawancarai Ketik.com, Jumat, 22 Agustus 2025.

Menurut Harun, harga domba yang sebelumnya stabil kini merosot cukup tajam.

Untuk jenis domba pedaging, harga per kilogram yang biasanya menyentuh Rp60 ribu, kini hanya berkisar Rp40 ribu.

Sementara harga seekor domba yang dulu bisa mencapai Rp1,5 juta, kini hanya laku sekitar Rp1 juta.

"Sejak saya beternak domba tahun 2008, harga selalu bergerak naik dari Rp28 ribu hingga terakhir Rp60 ribu per kilo. Baru kali ini harga jatuh. Dan ini terasa sejak presiden baru menjabat. Jadi ini bukan sekadar turun harga, tapi benar-benar berubah harga,” jelasnya.

Impor Daging Dituding Sebabkan Harga Domba Lokal Anjlok

Harun menilai, anjloknya harga bukan disebabkan oleh tingginya populasi domba di daerah, melainkan karena kebijakan impor.

Pemerintah disebutnya membuka keran impor karkas kambing dan domba, yang harganya jauh lebih murah dibandingkan produk lokal.

“Pertama kali impor masuk, harga karkas lokal ada di kisaran Rp125 ribu–Rp135 ribu per kilo. Tiba-tiba impor datang dengan harga Rp60 ribu. Secara tidak langsung ini memukul peternak lokal,” ungkapnya.

Kondisi semakin berat karena harga pakan tidak pernah turun, bahkan cenderung naik. Hal ini membuat banyak peternak memilih menghentikan usaha mereka.

Harun pun tak menampik dirinya mengalami kerugian besar. Namun, ia tetap berharap pemerintah bisa menaruh perhatian lebih terhadap nasib petani dan peternak kecil.

“Kalau mau mensejahterakan petani dan peternak, ya stabilkan harganya. Kalau sekarang, semua peternak sudah lemas untuk melanjutkan usaha,” pungkasnya.(*)

Tombol Google News

Tags:

pacitan harga domba peternak domba Kebonagung harga ternak impor daging karkas impor krisis peternak ekonomi lokal peternakan rakyat harga pakan gulung tikar Berita pacitan