KETIK, BATU – Harga daging ayam ras di Pasar Induk Among Tani, Kota Batu, terus mengalami kenaikan signifikan. Saat ini, harga per kilogramnya mencapai Rp 39.000, jauh di atas harga normal sebelumnya yang berada di kisaran Rp 32.000. Kenaikan ini berdampak pada omzet pedagang dan daya beli masyarakat.
Salah seorang pedagang, Agung Budi, mengaku omzetnya menurun drastis. Ia kesulitan menjual dagangannya karena pembeli semakin sepi.
“Pasarnya makin sepi, memang banyak yang jual ayam tapi yang beli semakin berkurang,” katanya, Selasa, 16 September 2025.
Menurut Agung, kenaikan ini telah terjadi sejak lebih dari seminggu yang lalu. Ia pun mengaku heran lantaran kenaikan ini tidak disertai momentum hari besar seperti tahun baru atau bulan Ramadan.
"Saya juga nggak tahu kenapa harga daging ayam melonjak. Padahal tidak ada momen ramai seperti tahun baru atau bulan Ramadan," tambah Agung.
Meski demikian, beberapa pelanggannya yang merupakan pemilik warung makan tetap membeli dalam jumlah yang sama untuk memenuhi kebutuhan pelanggan mereka.
"Ya karena untuk memenuhi permintaan pelanggan warung. Makannya mereka tetap membeli," imbuhnya.
Agung menduga kenaikan harga ini disebabkan oleh banyaknya peternak ayam yang mengalami gagal panen. Akibat kenaikan harga, Agung kini hanya mampu menjual sekitar 30 ekor ayam per hari, padahal saat harga normal ia bisa menjual hingga 50 ekor.
Dampak dari kenaikan harga ini juga dirasakan oleh 25 pedagang ayam lainnya di Pasar Induk Among Tani.
"Ada total 25 penjual ayam di pasar induk ini. Semuanya merasakan dampak kenaikan harga daging ini," pungkasnya. (*)