Pembangunan Taman Pulau Jalan Sultan Agung Kota Batu Dikritik Warga, Ini Penyebabnya

15 September 2025 15:20 15 Sep 2025 15:20

Thumbnail Pembangunan Taman Pulau Jalan Sultan Agung Kota Batu Dikritik Warga, Ini Penyebabnya
‎Patung Apel di taman pulau Jalan Sultan Agung, Kota Batu. (Foto: Sholeh/Ketik) ‎

KETIK, BATU – Sejumlah warga mengkritik konsep pembangunan Taman Pulau di Jalan Sultan Agung, Kota Batu. Kritikan ini disampaikan warga, karena desain di taman dinilai kurang tepat dan jauh dari harapan.

‎‎Beberapa warga yang melintas di kawasan itu mengungkapkan bahwa desain taman terlihat kurang tepat. Bahkan jauh dari harapan warga yang menilai Kota Batu sebagai surganya para desain taman.

‎Hal itu terlihat dari unggahan media sosial Tiktok Akun Masbre. Unggahan tersebut menuai kritik dari sejumlah netizen. Salah satunya dari akun Echa Satya Dianto yang menyatakan banyak yang tidak sesuai dengan desain yang sekarang.

‎"Banyak yang tidak cocok dengan desain yang sekarang," tulisnya.

‎Kemudian akun Allen Safriandi yang menilai desain taman lebih keren yang sebelumnya. 

‎"Tamane apik seng wengi," tulisnya.

‎Bahkan salah satu akun menyebutkan bahwa desain taman tersebut mirip Taman Kanak Kanak.

‎"Koyok Wisata Arek TK," tulis akun Fira 

‎Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batu, Dian Fachroni mengatakan, proses pembangunan taman tersebut masih dalam proses, atau belum selesai.

‎"Revitalisasi pulau di sepanjang Jalan Sultan Agung digarap bertahap. karena akan dibangun hingga pertigaan Museum Angkut," katanya, Senin, 15 September 2025.

‎Dian menjelaskan replika delapan gunung yang mengelilingi Kota Batu. Yaitu Gunung Anjasmoro, Gunung Arjuno, Gunung Banyak, Gunung Kawi, Gunung Panderman, Gunung Semeru, Gunung Welirang dan Gunung Wukir. 

‎"Hal itu juga bertujuan menginformasikan kepada wisatawan pecinta alam jika ingin memilih opsi wisata pendakian," terangnya.

‎Kemudian Patung apel besar berwarna hijau menurut Dian merupakan warna polos terang yang berguna untuk memantulkan proyektor untuk media video mapping.

‎Bendera negara ASEAN yang juga baru terpasang, lanjutnya, juga sebagai wujud apresiasi dan promosi. Bahwa Kota Batu kerap menjadi jujugan negara ASEAN sebagai eco tourism.

‎"Objek lain yang belum terpasang seperti pepohonan dan tanaman hias bunga di sekitar patung. Kami masih mempertimbangkan jenis pohon dan bunga yang akan ditanam," tegasnya.

Sebagai informasi, bangunan taman menggambarkan potensi alam yang ada di Kota Batu. Seperti Gunung dan potensi pertanian. Seperti patung apel dan petani. Di bawah replika gunung tersebut terdapat bendera Indonesia dan bendera negara ASEAN.  (*)

Tombol Google News

Tags:

Kota Batu Jalan Sultan Agung Taman Pulau Dinas Lingkungan Hidup Kota Batu