KETIK, BATU – Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Distan-KP) Kota Batu tak mau berpangku tangan di tengah jebloknya produktivitas apel di wilayah mereka. Sejumlah inovasi dan upaya dilakukan agar tanaman khas Kota Batu ini kembali berjaya di tanah kelahirannya.
Kepala Distan-KP Kota Batu, Heru Yulianto, menyebut pihaknya tengah bekerja sama dengan BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) untuk mengembalikan kejayaan apel di wilayah Batu. Kerja sama tersebut dilakukan sampai lima tahun ke depan.
"Sampai 2030, kami bekerja sama dengan BRIN dalam rangka pemetaan lahan apel Kota Batu," ucap Heru.
"Selain itu, kerja sama juga untuk menemukan bibit unggul baru Kota Batu," sambungnya.
Menurut Heru, saat ini, bibit unggul tersebut tengah dalam penelitian Distan-KP Kota Batu dan BRIN. Ia berharap, tak lama lagi bibit tersebut akan diperkenalkan secara resmi.
"Doakan dalam waktu dekat sudah bisa diperkenalkan," kata Heru.
Selain mencari bibit apel baru, menurut Heru, Distan-KP Kota Batu juga berusaha membenahi kondisi tanah perkebunan apel. Mereka menyebut, telah melakukan sejumlah hal untuk memperbaiki kondisi dan kualitas tanah perkebunan apel.
"Untuk memperbaiki kondisi tanah, kami sudah melakukan sejumlah upaya, termasuk dengan menggunakan pupuk organik padat (POP)," kata Heru.
"Selain itu, kami juga menggunakan dolomit dan PGPR (Plant Growth Promoting Rhizobacteria)," ia menandaskan.
Upaya Distan-KP ini dilakukan di tengah tren penurunan luas lahan dan jumlah pohon apel di Kota Batu dalam beberapa tahun terakhir.
Sebelumnya, data Distan-KP Kota Batu menunjukkan bahwa luas lahan kebun apel di Kota Batu menyusut drastis dalam beberapa tahun belakangan.
Data penurunan luas lahan dan produktivitas apel Kota Batu (Infografis: Ulil Albab/Ketik.com)
Pada 2019, lahan perkebunan apel masih seluas 1.765,97 hektare. Setahun berselang, luas lahan ini tinggal nyaris separuhnya, yakni 932,27 hektare.
Saat ini, luas lahan perkebunan apel tinggal 740,07 hektare.
Sementara itu, jumlah pohon apel di Kota Batu pun terus menurun sejak 2019 lalu. Waktu itu, jumlah pohon apel di Kota Batu mencapai lebih dari 2,1 juta batang pohon.
Setahun berselang, jumlah pohon apel di Kota Batu berkurang lebih dari sejuta batang pohon, hingga tinggal sekitar 1,1 juta batang pohon.
Saat ini, di wilayah Kota Batu tinggal terdapat sekitar 888 ribu batang pohon apel.
Menyusutnya jumlah pohon apel ini diikuti dengan jebloknya juga tingkat produksi apel Kota Batu. Pada 2024, tingkat produksi apel Kota Batu tinggal 140.285 kuintal. Padahal, pada 2019, tingkat produksi apel mencapai 505.252 kuintal. (*)
