KETIK, BATU – Dinas Pariwisata Kota Batu akan menggelar Festival Tabebuya 2025 yang berlangsung pada 4-5 Oktober 2025 di Desa Pendem, Kecamatan Junrejo. Festival ini merupakan hasil kolaborasi dengan Pusat Pendidikan Artileri Pertahanan Udara (Pusdik Arhanud).
Acara ini diproyeksikan menjadi daya tarik wisata besar yang sekaligus menyemarakkan dua momen penting, yakni Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 TNI dan HUT ke-24 Kota Batu yang jatuh pada 17 Oktober.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Batu, Onny Ardianto, menyatakan telah melakukan persiapan, berkoordinasi dengan Arhanud.
“Kami sudah berkoordinasi dengan Komandan Arhanud. Insyaallah festival ini akan dihelat bersamaan dengan perayaan HUT ke-80 TNI dengan berbagai agenda menarik,” ujar Onny Ardianto, Senin, 29 September 2025.
Menurut Onny, acara ini dirancang untuk mendukung perekonomian lokal dengan melibatkan UMKM Desa Pendem serta memberdayakan masyarakat sekitar. Rangkaian kegiatannya meliputi parade alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI, Senam Massal, Pemeriksaan Kesehatan Gratis untuk masyarakat, Pertunjukan seni dan budaya lokal, serta hiburan dan doorprize menarik.
“Dengan kolaborasi solid antara Pemkot Batu, Arhanud, dan Pemerintah Desa Pendem, Festival Tabebuya 2025 diproyeksikan menjadi salah satu event terbesar tahun ini yang mampu menarik ribuan wisatawan ke Kota Batu,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Desa Pendem, Tri Wahyuwono Effendi, menjelaskan fenomena Tabebuya hanya terjadi sekali dalam setahun, biasanya akhir musim kemarau sekitar Oktober. Pohon-pohon Tabebuya di Kota Batu, yang didominasi warna kuning, juga hadir dalam variasi putih hingga ungu. Hal itu menegaskan predikat Kota Batu sebagai destinasi wisata dengan pesona alam dan panorama yang memikat.
"Festival Tabebuya menjadi wujud sinergi dua momentum besar. Festival ini bukan hanya memeriahkan HUT TNI ke-80, tetapi juga menyambut HUT Kota Batu ke-24 yang jatuh pada 17 Oktober nanti," jelasnya.
Ia menambahkan, pohon Tabebuya di Jalan Semeru, Desa Pendem, ditanam pada tahun 2019 dengan jumlah mencapai 500 pohon.
“Kalau di Jalan Semeru itu ada 500 pohon dan ditanam berjejer hingga sepanjang kurang lebih hampir 1 kilometer,” pungkasnya.(*)