Festival Film Horor Pertama di Indonesia Digelar di Kabupaten Pacitan

14 Desember 2025 08:55 14 Des 2025 08:55

Thumbnail Festival Film Horor Pertama di Indonesia Digelar di Kabupaten Pacitan
Suasana Festival Film Horor (FFH) 2025 di Kabupaten Pacitan, Sabtu, 13 Desember 2025. (Foto: Al Ahmadi/Ketik)

KETIK, PACITAN – Kabupaten Pacitan menjadi tuan rumah penyelenggaraan Festival Film Horor (FFH) 2025 perdana di Indonesia. 

Gelaran ini berlangsung selama tiga hari, mulai Jumat hingga Minggu, 12–14 Desember 2025, dan mendapat sambutan luas dari insan perfilman berbagai daerah di Tanah Air.

Antusiasme nasional terlihat dari jumlah peserta yang mengikuti festival ini. 

Sebanyak 285 film horor dikirimkan oleh para sineas dari berbagai wilayah Indonesia. 

Capaian tersebut menempatkan Pacitan sebagai daerah yang berhasil menghadirkan ruang baru bagi perkembangan film horor nasional.

Penyelenggara FFH 2025 sekaligus Ketua Ruang Film Pacitan, Idam Nugrahadi, menyampaikan bahwa festival ini menjadi momentum penting bagi Pacitan dan dunia perfilman Indonesia. 

“Kami sungguh tidak menyangka bahwa festival ini diikuti dari seluruh Indonesia. Ini menjadi kebanggaan sekaligus motivasi bagi kami di Pacitan,” ujar Idam Nugrahadi, Jumat, 14 Desember 2025.

Ia menjelaskan, kompetisi dalam FFH 2025 dibagi ke dalam tiga kategori, yakni kategori nasional, kategori pelajar regional Jawa Timur, serta kategori eksebisi atau lokal daerah. 

Pembagian kategori tersebut dimaksudkan agar festival ini dapat merangkul berbagai lapisan pembuat film, mulai dari pelajar hingga sineas profesional.

Festival Film Horor 2025 secara resmi dibuka oleh Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji. 

Opening ceremony berlangsung meriah dengan dihadiri tokoh-tokoh film nasional serta para filmmaker dari berbagai daerah. 

Dalam sambutannya, Bupati Pacitan menyambut baik kepercayaan yang diberikan kepada Pacitan sebagai tuan rumah festival film horor perdana di Indonesia.

“Mari kita semuanya untuk lebih bisa berpikir kreatif lagi di bidang masing-masing. Semoga festival ini menjadi ruang tumbuh kreativitas generasi muda,” kata Indrata Nur Bayuaji.

Apresiasi juga disampaikan sutradara nasional Garin Nugroho. 

Founder Jogja Netpac Asian Film Festival (JAFF) tersebut menilai FFH 2025 memiliki kekuatan pada kekayaan nilai-nilai lokal Indonesia. 

“Festival ini tidak hanya soal film horor, tetapi juga menghadirkan adat istiadat, legenda, religi, dan berbagai nilai kehidupan yang hidup di masyarakat Indonesia,” ujar Garin.

Menurutnya, FFH 2025 juga diperkuat dengan berbagai agenda pendukung seperti workshop, temu pembuat film, serta kajian-kajian yang membuka perspektif baru tentang film horor sebagai bagian dari kebudayaan.

"Dengan suksesnya penyelenggaraan Festival Film Horor 2025, Pacitan tidak hanya tercatat sebagai tuan rumah festival horor perdana di Indonesia, tetapi juga sebagai daerah yang mampu menghadirkan ruang kreatif baru bagi sineas nasional," ungkapnya.(*)

Tombol Google News

Tags:

Festival Film Horor FFH 2025 pacitan film horor Indonesia Ruang Film Pacitan pemkab pacitan Perfilman Nasional