KETIK, MALANG – Awal Juli 2025, masyarakat Kota Malang dihadapkan dengan fenomena 'bedinding,' kondisi suhu yang lebih dingin dari biasanya. Kondisi ini bagi warga Kota Malang dijadikan sebagai penanda memasuki musim mahasiswa baru (maba).
Sebagai kota pendidikan, Kota Malang selalu bersiap menyambut ribuan maba setiap tahunnya. Salah satu kampus besar yakni Universitas Brawijaya (UB) sendiri dijadwalkan menggelar orientasi maba pada Agustus 2025 mendatang.
Selaras dengan itu, Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Jawa Timur, Linda Fitrotul Muzayanah menjelaskan fenomena suhu dingin umum terjadi tiap tahun, khususnya pada Juli hingga September.
Menurutnya, kondisi yang terjadi pada bulan Juli ini masih tergolong biasa. Suhu dapat diperkirakan meningkat pada bulan Agustus nanti. Hal tersebut bertepatan dengan kedatangan mahasiswa baru di Kota Malang ketika menjalani orientasi.
"Fenomena suhu dingin ini merupakan hal wajar terjadi pada bulan Juli-September. Ini (bulan Juli) masih belum ekstrem, masih normal. Pernah terjadi juga lebih dingin dari ini, biasanya Agustus akan lebih dingin lagi," ujarnya, Sabtu 12 Juli 2025.
Beberapa hari terakhir, suhu di Kota Malang dapat mencapai 17 derajat celcius pada malam hingga pagi hari. Menurut Linda, suhu pada Agustus nanti mampu mencapai 15-14 derajat celcius.
Kondisi tersebut berkaitan dengan masuknya musim kemarau, ditandai dengan dominasi angin timuran yang bersifat dingin dan kering. Ia menjelaskan, langit yang cerah dapat mempercepat pelepasan panas dari permukaan bumi ke atmosfer ketika malam hari.
"Oleh karena itu rasanya seperti bedinding. Beberapa saat ini juga masih terjadi hujan di beberapa wilayah yang turut menambah rasa dingin karena membawa massa udara dingin dari awan ke permukaan dan menghalangi pemanasan sinar matahari," jelasnya.
Adapun persebaran fenomena bedinding ini, tidak terjadi pada seluruh wilayah di Indonesia, bergantung pada kondisi topografi dan letak geografis masing-masing. Kondisi ini umumnya terjadi pada wilayah dengan pola hujan monsun seperti di Jawa Timur.
Untuk itu BMKG mengimbau agar masyarakat dapat menjaga kesehatan tubuh, mengingat perubahan suhu yang menjadi lebih dingin. Menjaga hidrasi tubuh dengan minum air putih dan mengonsumsi vitami juga sangat dianjurkan.
"Waspadai juga terjadinya embun es di dataran tinggi yang dapat berdampak pada tanaman yang berakibat layu atau mati. Pada sektor peternakan berpotensi menyebabkan kematian khususnya pada peternakan unggas," pungkasnya. (*)