KETIK, MALANG – East Java Super Corridor (EJSC) Bakorwil Malang kembali menggelar workshop untuk pelaku UMKM, mahasiswa, dan juga freelancer. Workshop kali ini mengajak peserta memanfaatkan AI untuk mengembangkan konten produk lebih menarik.
Workshop bertajuk "AI-Powered Product Content: Membangun Visual dan Narasi yang Menarik" menghadirkan pemateri ahli dari Surabaya, yaitu Muhammad Yogi Fiantarto sebagai CEO dan Miftahul Kusumawati, Co-Founder Yogifoody Creative Solution.
Andhi Prasetyo, Advisor EJSC Bakorwil Malang, menjelaskan peserta mendapatkan insight berupa tips and trick memanfaatkan AI, dalam hal ini melalui aplikasi Gemini.
"Kita bantu mereka bikin copywriting, kata-kata yang menjual secara marketing seperti apa. Sehingga mereka keluar dari acara ini bisa mengaplikasikan sendiri ke brand dan produknya," ujar Andhi, Kamis, 23 Oktober 2025.
EJSC Bakorwil Malang menggelar workshop bertajuk AI-Powered Product Content: Membangun Visual dan Narasi yang Menarik. (Foto: Lutfia/Ketik.com)
Menurut Andhy, AI dapat difungsikan untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam pengembangan konten produk. Pelaku usaha rintisan tak perlu membayar mahal untuk memiliki konten yang berkualitas bagi promosi produk.
"Apalagi sekarang teknologi harus dikembangkan. Mereka gak susah bikin foto bagus dan berbayar mahal. Dengan AI melalui aplikasi Gemini bisa memaksimalkan foto dan video yang bagus sehingga gak harus dengan biaya mahal," lanjutnya.
Menurutnya, AI memang dapat mendukung efisiensi dan efektivitas pembuatan konten produk. Namun pelaku usaha tetap harus memiliki kemampuan untuk menciptakan konten secara manual. Dengan demikian penggunaan AI harus tetap dibekali dengan peningkatan kapasitas dan keterampilan.
"Kalau ngomongin standarisasi foto produk yang bagus, memang harusnya manual, menggunakan kamera, dikonsep sedemikian rupa. AI ini untuk efisiensi dan efektivitas," tegasnya.
Peserta tidak hanya mendapatkan pengetahuan teori tentang AI dan copywriting, tetapi juga praktik langsung dalam pemasaran produk. Melihat antusiasme yang tinggi, kemungkinan besar akan ada pelatihan lanjutan dengan konsep yang lebih intensif.
"Saya inginnya teman-teman pulang dari EJSC bisa mempraktikkan sehingga ilmu bisa bermanfaat, dipakai. Dari situ mereka bisa berfikir taktis, praktis. Kita tahu gen z dengan teknologi bisa update," pungkasnya.