KETIK, SURABAYA – Tim SAR gabungan kembali menemukan dua korban meninggal dunia dari insiden tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di perairan Selat Bali. Kedua korban terbaru berjenis kelamin laki-laki.
Dengan penemuan ini, total korban meninggal menjadi 12 orang, sementara 30 korban lainnya berhasil selamat.
Deputi Operasi dan Kesiapsiagaan Basarnas, Laksamana Muda Ribut Eko Suyatno, mengungkapkan kedua korban ditemukan oleh nelayan yang turut membantu proses pencarian.
"Kedua korban ini ditemukan oleh nelayan yang ikut membantu dalam pencarian korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya," ujar Ribut, Rabu, 9 Juli 2025.
Korban pertama ditemukan sekitar pukul 07.00 WITA, berjarak 2 kilometer dari bibir pantai. Korban dievakuasi menggunakan kapal Basarnas dan langsung dibawa ke RSUD Negara Jembrana.
"Kami langsung membawa jenazah korban dengan menggunakan ambulans AL-Mandiri untuk proses identifikasi," jelasnya.
Sementara itu, korban kedua berhasil ditemukan nelayan di Pantai Pengambengan sekitar pukul 06.00 WITA. Korban juga dibawa ke rumah sakit untuk proses identifikasi lebih lanjut.
"Korban ditemukan dengan koordinat 08°21.551'S 114°31.681'E, jarak ke lokasi kejadian sekitar 15,8 NM, dan heading 148,7 derajat. Ciri-ciri korban adalah laki-laki dengan celana pendek hitam tanpa baju," tambahnya.
Kedua jenazah saat ini masih dalam proses identifikasi oleh tim DVI Polda Jatim di RSUD Negara Jembrana. Identifikasi ini penting untuk memastikan apakah korban masuk dalam manifes penumpang KMP Tunu Pratama Jaya atau terlibat dalam perkara lain.
KMP Tunu Pratama Jaya mengalami kebocoran di ruang mesin pada Kamis, 3 Juli 2025 pukul 00.16 WITA, saat berlayar dari Pelabuhan Ketapang menuju Pelabuhan Gilimanuk. Informasi awal dilaporkan oleh petugas di Pelabuhan Gilimanuk pukul 00.19 WITA, kapal tersebut mengalami black out. Pada pukul 00.22 WITA, KMP Tunu Pratama Jaya 3888 yang sedang membantu menginformasikan ke LPS Gilimanuk bahwa KMP Tunu Pratama Jaya sudah terbalik dan hanyut ke arah selatan. (*)
