DPR Minta Pemerintah Segera Atasi Penumpukan Gula Petani di Bondowoso-Situbondo

10 Agustus 2025 15:11 10 Agt 2025 15:11

Thumbnail DPR Minta Pemerintah Segera Atasi Penumpukan Gula Petani di Bondowoso-Situbondo
Nasim Khan Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi PKB saat berada di Gudang Gula PG Prajekan, Minggu, 10 Agustus 2025. (Foto: Heru Hartanto/Ketik)

KETIK, SITUBONDO – Anggota Komisi VI DPR RI, HM Nasim Khan, mendesak pemerintah pusat untuk segera mengatasi penumpukan gula petani di sejumlah pabrik gula (PG) di Bondowoso dan Situbondo. Desakan ini disampaikannya dalam acara serap aspirasi yang dihadiri petani dan pengelola pabrik gula di PG Prajekan, Bondowoso, pada Minggu, 10 Agustus 2025.

Nasim Khan menyatakan penyerapan aspirasi ini dilakukan untuk memperjuangkan nasib petani tebu rakyat yang kesulitan menjual produknya.

“Gudang-gudang gula yang ada di PTPN I Regional IV Jawa Timur banyak yang penuh, dana ratusan miliar rupiah mengendap. Kepada Bapak Presiden, Kementerian BUMN, Pertanian, Perdagangan, dan Kemenko Pangan agar bisa mengatasi persoalan ini," tegasnya.

Dia merinci, stok gula di PG Prajekan mencapai 11.000 ton, PG Asembagoes 11.000 ton, PG Panjie 2.500 ton, dan PG Wringinanom 3.900 ton.

“Uang yang mengendap sekitar 300 miliar,” imbuh Nasim Khan.

Menanggapi peredaran gula rafinasi impor, Nasim Khan mendesak pemerintah untuk melakukan pengendalian yang lebih serius.

“Kami dari Komisi VI DPR RI akan mengagendakan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Kementerian Perdagangan dan Kementerian BUMN, bila perlu pengusaha impor rafinasi, agar momok ini tidak terjadi setiap tahunnya,” tegasnya.

Dia menegaskan, gula rafinasi hanya untuk industri, bukan konsumsi masyarakat. “Untuk Satgas Pangan khusus di wilayah Bondowoso, Banyuwangi dan Situbondo apabila mengetahui gula rafinasi dijual bebas agar segera ditindak tegas, karena gula rafinasi ini hanya untuk industri,” pungkasnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

Petani Tebu situbondo Nasim Khan DPR Gula pabrik gula