Dosen UT Malang Berdayakan Pemuda Tambakasri, Limbah Tekstil Disulap Jadi Totebag Kreatif

3 September 2025 16:22 3 Sep 2025 16:22

Thumbnail Dosen UT Malang Berdayakan Pemuda Tambakasri, Limbah Tekstil Disulap Jadi Totebag Kreatif
Pengalokasian mesin jahit kepada pemuda di Desa Tambakasri untuk produksi totebag dari Dosen UT Malang, Muhammad Agus Salim. (Foto: Muhammad Agus Salim for Ketik)

KETIK, MALANG – Dosen Manajemen Universitas Terbuka (UT) Malang, Muhammad Agus Salim memprakarsai pemberdayaan pada pemuda di Tambakasri, Tajinan, Malang. Pada pemberdayaan tersebut, pemuda karang taruna dilatih untuk mengubah limbah tekstil menjadi totebag kreatif. 

Agus menjelaskan dari survei yang dilakukan di desa binaan UT Malang tersebut, banyak ditemukan limbah tekstil dari industri konveksi maupun rumah tangga. 

"Rata-rata, bahkan hampir semua rumah tangga punya limbah tekstil pakaian bekas yang gak dioptimalkan penggunaannya. Paling hanya sebatas untuk kain lap dn lainnya. Itu menginspirasi kami," ujarnya, Rabu 3 September 2025.

Menurutnya pemuda Desa Tambaksari memiliki potensi besar untuk mendapatkan pembinaan dan mengembaqngkan usaha kreatif. Hanya saja mereka masih terkensala permodalan, peralatan, dan kapasitas mumpuni terhadap industri kreatif. 

"Pendekatan yang kita lakukan dalam pelatihan, kami juga hibahkan peralatan mesin jahit untuk 4 kelompok. Makanya untuk pelatihan totebag kreatif itu jumlah peserta 20 orang dengan asumsi masing-masing kelompok terdiri dari 5 orang dan mereka berhak untuk 1 mesin jahit," tegasnya. 

Foto Pelatihan pembuatan totebag kreatif oleh dosen UT Malang. (Foto: Muhammad Agus Salim for Ketik)Pelatihan pembuatan totebag kreatif oleh dosen UT Malang. (Foto: Muhammad Agus Salim for Ketik)

Pelatihan tersebut untuk membekali keterampilan dasar pemuda dalam menghasilkan produk bernilai guna dan ekonomis. Ke depannya diharapkan para pemuda tak hanya mampu memproduksi totebag kreatif namun juga produk lainnya. 

"Kami ingin memberdayakan pemuda untuk meningkatkan kesejahteraan, bisa memperoleh pendapatan sehingga paling tidak efeknya ke desa juga. Bagaimana bisa berdampak pada pertumbuhan ekonomi di desa, hingga punya kemandirian," sebutnya. 

Ke depan, apabila dalam pengembangannya produk yang diproduksi semakin berkembang, maka kerjasama akan ditingkatkan. Salah satunya dengan memanfaatkan totebag garapan warga untuk menjadi souvenir tiap kegiatan UT Malang. 

"Hampir semua kegiatan yang dilakukan di UT menggunakan totebag. Kalau produksi mereka lebih layak dijadikan sovenir, kenapa harus ambil dari luar. Kan ada produk yang bisa dihasilkan dari kelompok pemuda yang kita bina," tegasnya. 

Setelah pengabdian selesai, pembinaan dan monitoring bersama tim LPPM UT Pusat. Ia juga berharap pelatihan dapat dilanjutkan dengan tema yang masih relevan dengan pengembangan produk totebag kreatif. 

"Tahun ini terakhir kami kan lakukan kegiatan monitoring lagi. Mau mengukur sejauh mana upaya mereka dalam produksi totebag. Tahun berikutnya mudah-mudahan masih ada peluang untuk melanjutkan kegiatan yang lebih relevan," tutupnya. 

Tombol Google News

Tags:

Muhammad Agus Salim Dosen UT Malang UT Malang Pengabdian Dosen Totebag Kreatif Desa Tambakasri Tajinan Malang