KETIK, PAMEKASAN – Program Studi Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Madura (Unira) melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) melalui hibah internal pendanaan tahun 2025.
Tema yang diangkat adalah Penerapan Teknologi Tepat Guna dalam Sistem Pertanian dan Peternakan Terpadu Berbasis Sumber Daya Lokal. Kegiatan ini dilaksanakan bersama Kelompok Tani Arjuna III di Kelurahan Kolpajung, Kabupaten Pamekasan.
Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan dalam dua tahapan. Kegiatan pertama berupa survei dan sosialisasi dilaksanakan pada Minggu, 30 November 2025, pukul 09.00 WIB, dengan tujuan mengidentifikasi kondisi lahan, permasalahan pertanian, serta kebutuhan petani setempat.
Selanjutnya, kegiatan kedua berupa survei lanjutan dan pengaplikasian teknologi dilaksanakan pada Hari Selasa, 16 Desember 2025 pukul 13.00 WIB, yang difokuskan pada penerapan pupuk organik cair di lahan pertanian mitra.
Ketua tim pengabdian, Dr. Malikah Umar menyampaikan bahwa program ini merupakan bentuk nyata kontribusi perguruan tinggi dalam membantu masyarakat meningkatkan produktivitas pertanian secara berkelanjutan dan ramah lingkungan.
“Kami mengubah pendekatan dengan memanfaatkan mikroflora tanah untuk membantu mengurai unsur hara agar lebih cepat diserap tanaman. Tujuannya untuk meningkatkan kesuburan tanah, produktivitas tanaman, dan mendukung ketahanan pangan,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa salah satu fokus utama kegiatan ini adalah pembuatan dan pengaplikasian pupuk organik cair berbasis mikroorganisme, yang berfungsi mengaktifkan kembali unsur hara tanah yang selama ini menurun akibat penggunaan pupuk kimia secara berlebihan.
Survei hasil pembuatan pupuk organik cair dan pengaplikasian pengemasan untuk diberikan kepada masyarakat (Foto: FP Unira)
Antusiasme petani terlihat selama kegiatan berlangsung. Salah satu petani muda, Ananda Firda, yang saat ini sedang mengembangkan budidaya melon, mengaku sangat terbantu dengan adanya program pengabdian ini.
“Saya sangat berterima kasih kepada tim pengabdian Universitas Madura. Penerapan pupuk organik cair ini sangat bermanfaat dan memberi semangat baru bagi pertanian milenial,” ungkapnya
Dr. Malikah Umar menambahkan bahwa penerapan teknologi ini diharapkan mampu meningkatkan ketahanan tanaman terhadap hama dan penyakit.
“Kesehatan tanaman sangat bergantung pada kondisi fisik dan unsur haranya. Seperti manusia, jika imunnya kuat maka tidak mudah terserang penyakit. Dengan teknologi ini, penggunaan pupuk kimia dapat dikurangi sehingga biaya produksi petani menjadi lebih efisien,” jelasnya.
Dalam kegiatan ini, tim pengabdian melibatkan dosen dan mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Madura. Anggota dosen terdiri dari Dr. Moh. Zali dan Dr. Fajar Surahman.
Sementara itu, mahasiswa yang terlibat yakni Hafid dan Abim, yang berperan aktif dalam dokumentasi, persiapan bahan, serta membantu dosen selama proses pengabdian, termasuk pembuatan pupuk organik cair.
Sementara itu, Dr. Moh. Zali selaku anggota tim, menjelaskan teknis pembuatan pupuk organik cair yang diaplikasikan pada kegiatan tersebut. Bahan yang digunakan meliputi air kedelai sebanyak 30 liter, gula 1 kilogram, serta isolat Pf, dengan peralatan sederhana berupa galon, selang, dan aerator.
Isolat Pf yang digunakan mengacu pada Pseudomonas fluorescens, yaitu bakteri menguntungkan yang termasuk dalam kelompok Plant Growth Promoting Rhizobacteria (PGPR).
Mikroorganisme ini berfungsi sebagai agen biokontrol penyakit tanaman, pemacu pertumbuhan, pelarut fosfat, serta meningkatkan ketahanan tanaman terhadap stres lingkungan dan serangan hama.
Melalui program pengabdian ini, Universitas Madura berharap penerapan teknologi tepat guna berbasis sumber daya lokal dapat memberikan dampak nyata bagi petani, meningkatkan produktivitas tanaman pangan, serta mendorong praktik pertanian berkelanjutan di Kabupaten Pamekasan.(*)
