KETIK, MALANG – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang menargetkan penambahan jumlah Kampung Proklim di tahun 2025. Diharapkan setiap kecamatan mampu menambah 5-6 Kampung Proklim.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala DLH Kota Malang, Noer Rahman Widjaja. Upaya tersebut dilakukan untuk memperkuat kesadaran dan partisipasi masyarakat terhadap isu perubahan iklim dan lingkungan hidup.
"Harapan kami nanti bisa meningkat setiap kali usulan di masing-masing kecamatan. Ya, sekitar 5-6 di masing-masing kecamatan, itu artinya menambah," ujar Rahman, Senin 7 Juli 2025.
Saat ini DLH Kota Malang masih terus melakukan sosialisasi ke setiap kecamatan dan kelurahan. Sosialisasi tersebut mencakup pemahaman serta integrasi antara kegiatan lingkungan yang menjadi mandat dari pemerintah.
"Kemarin masih terus kami sosialisasikan. Termasuk di dalam kegiatannya Proklim seperti apa yang sudah menjadi mandatory pemerintah. Kami sekarang masih mencoba menambah," lanjutnya.
Menurutnya, belum meratanya pemahaman dan keterlibatan masyarakat terkait isu perubahan lingkungan menjadi tantangan dari pengembangan Kampung Proklim. Untuk itu ketersediaan infrastruktur terus didorong untuk mendukung gaya hidup ramah lingkungan di kampung.
"Perlu kesadaran masyarakat terkait perilaku berlingkungan yang baik. Menyediakan struktur dan infrastruktur berkaitan dengan kegiatan yang mengusung konsep lingkungan, untuk lebih ditingkatkan kembali," kata Rahman.
Untuk merealisasikan penambahan jumlah Kampung Proklim, DLH Kota Malang masih mencari pihak-pihak yang bersedia terlibat dalam program tersebut. Kampung Proklim dapat diwujudkan apabila Kampung Bersinar telah memenuhi beberapa persyaratan. Salah satunya upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim.
"Nah saat ini memang kami sedang membutuhkan dan mencari khususnya di teman-teman wilayah untuk bisa menambah jumlah proklim. Sebagaimana usulan kami terkait Proklim, Kampung Bersinar, itu bisa dijalankan dan dilaksanakan," pungkasnya.(*)
