KETIK, SURABAYA – Sebanyak 75 orang didominasi calon pengantin dan vendor acara pernikahan, melaporkan kasus dugaan penipuan yang dilakukan pemilik akun Instagram @asrinaaa_mua ke Polrestabes Surabaya, Sabtu 2 Agustus 2025.
Modus pelaku diduga menawarkan paket rias pengantin dan bundling wedding organizer (WO) dengan harga miring, namun kemudian mangkir jelang hari pelaksanaan.
Salah satu korban, Reika Riznoladewi atau Rere, mengungkapkan kecurigaan muncul hanya dua hari menjelang hari H pernikahan.
“Awalnya saya baru tahu kalau kena tipu itu H-2 sebelum acara. Setelah itu saya coba cari tahu, sampai saya datangi rumahnya, tapi tidak ada respons. Sudah ngobrol juga sama orangnya, tetap tidak ada kejelasan dan itikad baik,” ujar Rere saat ditemui usai melapor ke Polrestabes Surabaya, Sabtu, 2 Agustus 2025.
Rere mengaku tergiur paket bundling rias pengantin dan perlengkapan yang ditawarkan Asrina. Ia sempat melakukan pembayaran DP hingga pelunasan, dengan total kerugian mencapai Rp9.200.000.
“Ini sebenarnya bukan WO, tapi MUA. Tapi dia memang menawarkan paket bundling juga,” jelasnya.
Menurut Rere, korban lainnya juga mengalami nasib serupa, meski jumlah kerugian berbeda-beda. “Ada yang DP Rp8 juta, ada juga yang lebih besar, terutama yang vendor. Kabarnya total korban bisa sampai 90 orang,” tambahnya.
Banyak korban awalnya mengenal Asrina lewat Instagram dan TikTok. Salah satu korban lain, Reka Kusmala Dewi (24), tertarik karena harga paketnya jauh lebih murah dibandingkan harga pasar. “Awalnya saya nggak curiga, soalnya dia cukup aktif di story Instagram dan TikTok. Tapi setelah pelunasan, dia jadi slow respon,” ungkap Reka.
Menjelang hari pernikahan, Reka mulai resah karena tidak kunjung mendapat gambaran jelas soal rangkaian acara. “H-2 dia baru bilang ada kendala. Tapi saya juga nggak tahu kendalanya apa, habis itu dia hilang,” katanya.
Usai acara, Reka sempat mendatangi rumah Asrina di kawasan Tenggilis, Surabaya, dan bertemu langsung. Namun Asrina hanya diam dan menangis, tanpa memberi penjelasan memadai.
“Dia nangis, tapi ya tangisan dia nggak seberapa dibanding tangisan saya waktu acara,” kata Reka lirih.
Bukan hanya calon pengantin, beberapa vendor yang bekerja sama dengan Asrina juga mengalami kerugian. Salah satunya adalah Wahyu, pemilik vendor WBP Fotografi.
“Penipuannya, kami belum dibayar untuk job-job sebelumnya. Total ada 9 job di bulan Juni, nilainya sekitar Rp27 sampai Rp28 juta,” ungkap Wahyu.
Awalnya Wahyu sempat percaya, sebab kerja sama di tahun sebelumnya berjalan lancar. Namun sejak pertengahan Juni, pembayaran macet. Wahyu sempat mendapat alasan klise dari Asrina bahwa klien belum melunasi pembayaran.
“Ternyata kami cek, klien sudah membayar lunas. Tapi uangnya tidak disalurkan ke kami,” jelasnya.
Selain vendor fotografi, sejumlah vendor dekorasi, backdrop, dan tenda juga dilaporkan ikut menjadi korban.
Menurut informasi yang dihimpun korban, saat ini Asrina diduga berada di Palembang. Awalnya ia berjanji kembali ke Surabaya pada 13 Juli, namun hingga kini tidak muncul.
“Yang kami harapkan, uang kami dikembalikan. Untuk yang sudah terlaksana pun, pembayaran vendor segera dibereskan,” tutur Wahyu.
Sebagian korban sudah membuat laporan resmi ke Polrestabes Surabaya, diterima pada Sabtu, 2 Agustus 2025. “Hari ini yang datang laporan sekitar 11 sampai 12 orang. Total korban sekitar 90-an. Nanti kami dipanggil lagi sebagai saksi untuk penyelidikan lebih lanjut,” tambah Wahyu.
Hingga saat ini, akun Instagram @asrinaaa_mua yang digunakan pelaku untuk menawarkan jasa masih aktif, meski jarang diperbarui. Para korban pun berharap aparat kepolisian segera menangani kasus ini, agar tidak ada korban-korban baru yang terjerat janji manis paket wedding murah di media sosial. (*)