Dinas Perikanan Trenggalek Raih Peringkat III TIF 2025 Lewat Inovasi Manglove

14 Desember 2025 22:02 14 Des 2025 22:02

Thumbnail Dinas Perikanan Trenggalek Raih Peringkat III TIF 2025 Lewat Inovasi Manglove
Suasana saat Dinas Perikanan meraih peringkat III TIF 2025 (Foto: Dinas Perikanan Trenggalek for Ketik)

KETIK, TRENGGALEK – Dinas Perikanan Kabupaten Trenggalek sukses meraih peringkat III dalam Trenggalek Innovation Festival (TIF) 2025 dengan mengusung tema Manglove di GOR Gajah Putih Trenggalek. 

Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Trenggalek, Cusi Kurniawati mengatakan pihaknya bersaing dengan 56 inovasi dari berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Kecamatan, Puskesmas, serta beberapa sekolah yang ada di Trenggalek. 

"Alhamdulillah, setelah melalui proses seleksi penulisan proposal, pembuatan video, dan pemaparan, Dinas Perikanan keluar sebagai Juara III," ucapnya kepada Ketik.com, Minggu 14 Desember 2025.

Cusi menjelaskan, inovasi Manglove lahir dari keluhan pengelolaan Mangrove Pancer Cengkrong (MPC) yang merupakan Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Kejung Samudera yang pernah viral sebagai ekowisata. 

Namun, sejak 2019 hingga sekarang menurun drastis setelah Pandemi Covid-19.  Tak terkecuali rusaknya sarana dan prasarana yang ada. 

"Nah, Manglove menjadi solusinya terintegrasi pemberdayaan masyarakat melalui hilirisasi produk mangrove untuk mencapai keseimbangan antara ekologi dan ekonomi berkelanjutan," tandasnya. 

Ia menyebut, Manglove akan mengusung 4 tema untuk mewujudkan Trenggalek Net Zero Carbon, yaitu:

Pertama, Manglove-Ku: Adopsi mangrove dengan pemberian tagging dan sertifikat karbon kepada donatur Rp10 ribu dan medapatkan adopsi 1 bibit Mangrove, tagging nama dan e-sertifikat, biaya penanaman dan perawatan (garansi hidup 1 tahun). 

"Selain itu, ada edukasi mangrove bagi yang melakukan penanaman mandiri ke lokasi," ungkapnya. 

Kedua, Mangloveenture: Edukasi seru petualangan jelajah hutan mangrove menggunakan teknologi AR (Augmented Reality) dengan harga Rp25 ribu dan mendapatkan, tiket masuk wisata MPC, edukasi mangrove, jelajah mangrove dengan teknologi AR dan game seru, serta 1 bibit mangrove, e-sertifikat, dan souvenir. 

Ketiga, Manglovenak: Produk olahan mangrove berupa sirup, teh, dan lainnya, serta biota yanh hidup di mangrove (kepiting dan kerang). Setiap pembelian Rp 100 ribu sudah ikut berdonasi 1 bibit (berlaku kelipatan). 

Keempat, Manglovenir: Souvenir berupa kaos, topi, dan gantungan kunci. Setiap pembelian Rp 200 ribu berarti ikut berdonasi oksigen 1 bibit (berlaku kelipatannya). 

Ia cukup senang dan bangga atas capaian dari Dinas Perikanan dan bangga atas kinerja timnya. "Termasuk para ASN muda kreatif dan inovatif," tandasnya.(*)

Tombol Google News

Tags:

dinas Perikanan TIF